17.000 Warga Inggris Bermasalah Selama Di Luar Negeri

Friday, 07 August 15 Venue

Berdasarkan laporan yang dikeluarkan oleh lembaga Helping British Nationals Abroad, staf konsulat Inggris memberikan bantuan lebih dari 17.000 warga negara Inggris yang membutuhkan bantuan darurat di luar negeri selama periode 2014-2015. Laporan tersebut juga menunjukkan bahwa Foreign and Commonwealth Office (FCO) menerbitkan hampir 38.000 dokumen perjalanan darurat untuk membantu warga negara Inggris kembali ke negaranya.

Jaringan Kedutaan Besar Inggris di dunia serta Konsulat Jenderal Inggris menangani lebih dari 470.000 permohonan, dan petugas Foreign and Commonwealth Office membantu warga negara Inggris di 15 situasi krisis di seluruh dunia. Hal tersebut terjadi karena warga negara Inggris semakin banyak yang berwisata ke luar negeri.

BACA JUGA:   Kunjungan Wisman Naik Signifikan, Pergerakan Wisnus Masih Terus Didorong

Pada 2014, warga negara Inggris melakukan 60 juta perjalanan wisata ke luar negeri, dan lebih dari lima juta orang diperkirakan menetap di luar negeri. Menanggapi hal tersebut, Grant Shapps, Menteri Luar Negeri Inggris, mengatakan, “Setiap hari petugas kami mendedikasikan dirinya untuk membantu warga negara Inggris di seluruh dunia, dari melakukan kunjungan ke rumah sakit, menghubungi teman atau keluarga di Inggris, hingga menyediakan dokumen perjalanan darurat sehingga mereka dapat kembali ke rumahnya.”

“Laporan ini menunjukkan apa yang dikerjakan oleh petugas kedutaan setiap harinya. Namun, hal itu juga menunjukkan hal penting apa yang harus dijaga selama bepergian ke luar negeri demi keamanan masing-masing, dari mengecek dokumen penting yang harus dibawa, menggunakan asuransi perjalanan, hingga riset mengenai keamanan dan kesehatan di negara tujuan,” tambah Grant.

BACA JUGA:   4 Tips yang Harus Anda Ketahui Saat Akan Klaim Asuransi Mobil

“Kebanyakan dari kita menanti-nanti liburan yang fantastis dan bebas dari segala permasalahan. Namun, bagi yang mengalami masalah ketika berlibur, petugas FCO kami siap membantu menyelesaikan masalah tersebut,” kata Grant.

Tren penting pada laporan tersebut termasuk menurunnya warga negara Inggris yang dipenjara sebesar 12 persen, serta turun 11 persen yang dilaporkan meninggal. Sementara itu, warga Inggris yang masuk rumah sakit meningkat tiga persen. Yang menarik, kasus gangguan mental meningkat hampir 50 persen selama lima tahun terakhir, jadi ini merupakan area yang perlu mendapat perhatian lebih oleh petugas Kedutaan Inggris maupun Konsulat Jenderal Inggris.

BACA JUGA:   INACA Jalankan Safe Travel Campaign Untuk Liburan Akhir Tahun

Penulis: Harry Purnama