Penghargaan Sapta Pesona Toilet Umum Bersih Di Bandara

Friday, 09 October 15 Venue

Bandara sebagai pintu masuk utama bagi wisatawan asing yang masuk ke Indonesia memegang peranan penting dalam mencerminkan keadaan destinasi tersebut, mulai dari pelayanan hingga kebersihan. Salah satu aspek kebersihan yang banyak dilihat oleh penumpang di bandara adalah toilet.

Toilet umum bersih di bandara selain menciptakan citra positif destinasi, juga menjadi bagian penting dalam upaya meningkatkan daya saing pariwisata Indonesia di tingkat global yang saat ini berada di peringkat 50 dan ditargetkan meningkat menjadi peringkat 30 dunia dalam lima tahun ke depan. (Baca juga: Kementerian Pariwisata Jual Wisata Selam Ke Jepang)

Untuk meningkatkan daya saing tersebut, tiga faktor yang menjadi kelemahan Indonesia harus segera diperbaiki, yakni tourism service infrastructure,  health and hygiene, dan environmental sustainability. “Tiga faktor dengan indeks daya saing yang masih rendah, di antaranya health and hygiene, ini  menjadi PR kita bersama, termasuk para pengelola bandara nasional dan internasional di tanah air. Fasilitas toilet umum bersih di bandara mempunyai peran penting dalam memenangkan persaingan,” kata Arief Yahya, Menteri Pariwisata RI.

BACA JUGA:   Hibrid, Jembatan Menuju Offline

“Kelemahan di faktor health and hygiene dapat kita perbaiki sehingga dalam dua tahun terakhir naik 3 poin.  Bila tahun 2013 berada di ranking 112, meningkat menjadi rangking 109 pada 2015. Peningkatan ini karena kita gencar mensosialisasikan Sapta Pesona di masyarakat,” kata Arief Yahya.

Pemberian penghargaan Sapta Pesona Toilet Umum Bersih merupakan bentuk apresiasi dari pemerintah kepada stakeholder pariwisata yang berusaha meningkatkan faktor health and hygiene. Ini merupakan kali kelima penghargaan Sapta Pesona Toilet Umum Bersih di Bandara diberikan oleh Kementerian Pariwisata, menyusul pemberian penghargaan pada 2007, 2009, 2011, dan 2013.

BACA JUGA:   Sayembara Desain Arsitektur Tourism Information Center Berhadiah Rp1,1 Miliar

Penghargaan Toilet Umum Bersih di Bandara Internasional/Nasional 2015 diikuti 20 bandara di 19 provinsi, yaitu Bandara Sultan Iskandar Muda (Aceh), Raja Haji Fisabilillah dan Hang Nadim (Kepri), Sultan Syarif Kasim II (Riau), Kualanamu (Sumatera Utara), Minangkabau (Sumbar), Sultan Mahmud Badaruddin II (Sumatera Selatan), Soekarno-Hatta (Banten), Halim Perdana Kusuma, Adi Sucipto (DIY), Ahmad Yani dan Adi Soemarmo (Jateng), Juanda (Jatim), Ngurah Rai (Bali), Lombok Praya (NTB), El Tari (NTT), Sam Ratulangi (Sulut), Sultan Hasanuddin (Sulsel), Supadio (Kalbar), dan Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan (Kaltim). Pada penyelenggaraan tahun ini Bandar Udara Internasional Husein Sastranegara tidak ikut serta seperti pada dua tahun sebelumnya karena sedang dalam renovasi.

BACA JUGA:   Cina Adakan Reformasi Besar-Besaran Terhadap Industri Pariwisata

Dewan juri penghargaan Sapta Pesona Toilet Umum Bersih di Bandara Internasional/Nasional 2015 adalah wakil Asosiasi Toilet Indonesia, pemerhati lingkungan, Kementerian Pariwisata, Kementerian Perhubungan, Kementerian Kesehatan, Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia, peneliti pariwisata, dan Forum Wartawan Pariwisata.

Penulis: Harry Purnama