Aktivitas pemantauan matahari terbit atau biasa disebut wisata sunrise merupakan salah satu kegiatan favorit saat melancong ke Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS). Semburat cahaya matahari memulas warna langit menjadi gradasi biru putih dan jingga yang menaungi jajaran gunung Batok, Bromo, dan puncak Semeru di kejauhan menjadi sajian syahdu yang sayang untuk dilewatkan.
Wisata sunrise Bromo kini kembali menggeliat, setelah vakum karena penutupan kawasan TNBTS akibat tragedi kebakaran. Pada 18 September lalu, Balai Besar TNBTS kembali dibuka untuk wisata. Suara raung mobil jip dobel gardan pengantar wisatawan pun perlahan terdengar kembali.
Kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru memiliki banyak titik pemantauan matahari terbit, antara lain di Titik Pananjakan, Bukit Kingkong, Bukit Cinta, dan Bukit Perahu. Venuemagz.com bersama rombongan Biro Komunikasi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif berkesempatan menikmati prosesi matahari terbit dari Bukit Perahu pada 26 Oktober lalu.
Sama seperti tiga titik pemantauan lainnya, Bukit Perahu lokasinya mudah dijangkau dari tempat parkir jip. Pintu masuk untuk mencapai titik ini berada tepat di depan masjid Bank Syariah Indonesia (BSI). “Wisatawan bisa salat subuh dengan nyaman sebelum menikmati sunrise,” ungkap Koko, salah satu wisatawan asal Jakarta.
Untuk mencapai puncak bukit, dari pintu masuk pengunjung hanya perlu berjalan kaki tidak lebih dari 10 menit. Jalurnya memang menanjak, namun relatif mudah dilalui bahkan untuk anak-anak maupun orang tua. Trek menuju lokasi masih berupa tanah karena spot Bukit Perahu terbilang lokasi baru untuk aktivitas wisata sunrise.
Hamparan pemandangan indah tersaji dari bukit pada ketinggian sekitar 2.700 meter di atas permukaan laut ini. Dari bukit ini mata wisatawan disajikan deretan Gunung Batok, Gunung Bromo, dan puncak Gunung Semeru berdiri sejajar.
Rangkaian tiga gunung tersebut tampak megah dengan latar belakang gradasi warna langit biru putih dan jingga. Suguhan pemandangan alam dari Bukit Perahu ibarat lagu cinta nan syahdu kata Rianty, wisatawan asal Jakarta.
“Cantik banget pemandangannya. Gak sia-sia walau harus berangkat dini hari, nahan ngantuk terus dingin-dinginan. Tapi dapat pemandangan sekeren ini,” ujar Rianty.
Ungkapan yang sama juga diutarakan Dinda dan Nita, wisatawan yang juga berasal dari Jakarta. Datang untuk kali pertama ke Bromo, Dinda dan Nita langsung mendapatkan pengalaman menyenangkan dengan sajian keindahan lanskap alam Taman Nasional Bromo Tengger Semeru di pagi hari. “Pertama kali, sih, buat nungguin sunrise dan worth it banget, vibes tenang, view-nya sebagus itu,” kata Dinda.
Selain ramai wisatawan nusantara, di Bukit Perahu juga mulai dikunjungi wisatawan mancanegara. Dari pemantauan Venuemagz.com, beberapa wisman yang berkunjung ada dari Hong Kong, Korea, dan Prancis. Mereka pun terlihat takjub dengan sajian pemandangan alam yang tersaji dari titik pemantauan matahari terbit Bukit Perahu.
KOMENTAR
0