Mencumbui Pesona Alam Dlingo

Wednesday, 31 July 19 Venue

Seperti tidak ada kata cukup mengulas pesona Yogyakarta sebagai destinasi wisata. Selalu saja ada tempat menarik di provinsi berstatus Daerah Istimewa tersebut. Cerita kali ini datang dari Kecamatan Dlingo di Kabupaten Bantul.

Beberapa tahun belakangan ini, Dlingo menjelma menjadi destinasi unggulan Yogyakarta, khususnya bagi wisatawan millenial. Pasalnya, pesona alam Dlingo mampu menarik minat para wisatawan yang memburu spot foto instagramable. Foto obyek-obyek wisata di kawasan ini pun ramai berseliweran di berbagai media sosial, khususnya Instagram.

Lokasinya mudah dijangkau, dari pusat Kota Yogyakarta, jaraknya sekitar 26 kilometer dengan kondisi jalan beraspal mulus, dalam kondisi lancar Kecamatan Dlingo dapat dicapai dalam waktu sekitar satu jam saja. Apalagi kawasan wisata ini mudah dilacak menggunakan peta digital, coba saja ketik Dlingo Yogyakarta di Google map. Informasi titik lokasinya akurat.

Berkat informasi dari sosial media dan petunjuk google map, VENUE kemudian mencoba menyaksikan langsung pesona eloknya alam Dlingo. Dari perjalanan tim VENUE sedikitnya ada tiga aktivitas yang umumnya dilakukan di kawasan Dlingo, yakni menikmati matahari terbit (sunrise), wisata air terjun, dan berswafoto (selfie).

Menikmati Sunrise

Dimulai dengan wisata matahari terbit (sunrise). Kontur alamnya yang berupa perbukitan memungkinkan kawasan ini menjadi tempat untuk berburu sunrise. Dlingo memiliki beberapa lokasi wisata yang memang menjual keindahan alam dengan menu utama menikmati matahari terbit.

Beberapa tempat yang menawarkan aktivitas tersebut, yakni Bukit Panguk Kediwung, Kebun Buah Mangunan, Jurang Tembelan, Gardu Pandang Pinus Asri. Dlingo juga menjadi salah satu tujuan para penyuka fotografi alam (landscaper). Sendy Aditya misalnya, fotografer asal Bogor ini tergiur untuk mengabadikan keindahan alam Dlingo saat matahari terbit berkat ramainya postingan di media sosial. “Tempatnya asyik, banyak pilihan lokasi mengambil gambar,” terang pria bertubuh kurus tersebut.

Begitu juga dengan Fransisca Rosana, landscaper asal Jakarta ini juga kesemsem pesona alam Dlingo terutama suasana saat matahari terbit. “Karena ramai di Instagram, dan saya liat landscape-nya juga cantik apalagi pada saat matahari terbit,” ungkap wanita yang akrab disapa Chica ini.

Guna menunjang aktivitas menikmati matahari terbit, di lokasi-lokasi wisata tersebut disediakan tempat-tempat berfoto dengan properti ikonik. Selain itu, untuk menambah kenyamanan pengunjung, toilet umum juga sudah tersedia di sini. Bagi wisatawan yang ingin menikmati sunrise sambil menyeruput kopi bisa memesan di warung-warung sekitar obyek wisata.

Surga Spot Foto Instagramable

Boleh jadi, kawasan Dlingo merupakan surga bagi para penikmat obyek wisata instagramable. Pasalnya, obyek-obyek wisata didesain sebagai lokasi ciamik untuk background foto.

Lokasi yang menawarkan spot selfie misalnya ada di wisata Seribu Batu Songgo Langit. Obyek wisata terkenal dengan rumah hobbit, terbuat dari kayu dengan warna cat yang kontras, ada juga yang polos tidak dicat. Spot foto lainnya di sini adalah jembatan kayu.

Wisata Seribu Batu Songgo Langit menawarkan suasana asri dengan rimbun pepohonan yang memayungi obyek wisata ini.

Pilihan lain spot menarik adalah Hutan Pinus Mangunan. Lokasinya berdekatan dengan wisata Seribu Batu Songgo Langit. Deretan pepohonan pinus menjadi lokasi ideal berfoto. Salah satu lokasi foto favorit di obyek wisata ini adalah di amphitheater yang dikelilingi pohon pinus yang menjulang tinggi. Pilihan tempat lainnya ada di Pinus Pengger dan Watu Ngadek, banyak yang menyarankan untuk berfoto di dua lokasi tersebut dilakukan pada malam hari dengan latar belakang lautan cahaya lampu kota Yogyakarta di kejauhan.

Menikmati Sejuknya Air Terjun

Kurang lengkap rasanya wisata ke Dlingo jika tidak merasakan sejuk dan segarnya air terjun yang ada di kawasan ini. Untuk aktifitas yang satu ini, wisatawan bisa mengunjungi Air Terjun Randusari di Rejosari, Jatimulyo, Dlingo.

Air terjun ini memiliki ketinggian sekitar 13-15 meter. Debit Air Terjun Randusari cukup deras dan akan mengecil pada saat musim kemarau, namun demikian tetap menarik untuk dikunjungi. Airnya jernih dan menyegarkan, cocok untuk melepas lelah usai menikmati matahari terbit dan berburu foto di spot instagramable. Air terjun ini memiliki dua aliran yang bersebelahan, bagi landscaper air terjun ini juga menarik sebagai objek foto.

Air terjun Randusari sudah dilengkapi fasilitas pendukung berupa ruang ganti dan kamar bilas. Namun, bagi yang hanya ingin menikmati sejuknya kawasan air terjun yang dipayungi pepohonan ini, wisatawan bisa sekadar berleha-leha di atas hammock.

Pilihan lainnya adalah Air terjun Lepo Dlingo. Obyek wisata ini menawarkan air terjun bertingkat, dengan kedalam kolam yang berbeda, airnya jernih dan menyegarkan. Lepo Dlingo dikelilingi suasana yang asri berpayung rimbun pepohonan.

Untuk mencapai kedua lokasi obyek wisata ini juga cukup mudah dan terdapat penunjuk arah, termasuk bisa dicari secara digital. Nah, tunggu apa lagi ayo wisata ke Dlingo.

Penulis: Erwin Gumilar