Salah satu objek wisata yang patut dikunjungi ketika ke Kabupaten Kerinci adalah Rawa Bento. Rawa Bento merupakan rawa tertinggi di Sumatra dengan ketinggian 1.357 mdpl (meter di atas permukaan laut). Rawa Bento memiliki luas 960 m2 dengan ekosistem rawa yang terdiri dari rumput rawa gambut dan hutan rawa kerdil.
Untuk dapat menikmati ekosistem di Rawa Bento, para wisatawan bisa menyusuri sungai menggunakan perahu, dan di ujung sungai terdapat camping ground yang bisa digunakan para wisatawan untuk bermalam di kaki Gunung Tujuh dan Gunung Kerinci.
Untuk menuju camping ground Rawa Bento dapat dicapai menggunakan perahu tradisional bermesin dermaga di Desa Jernih Jaya. Waktu yang dibutuhkan adalah sekitar 30 menit. Sepanjang perjalanan menggunakan perahu, wisatawan dapat menikmati pemandangan Gunung Tujuh, Gunung Kerinci, dan flora fauna asli penghuni Rawa Bento.
Untuk harga sewa perahu adalah Rp500.000 untuk kapasitas 8 orang. Selain itu, tersedia juga penyewaan alat-alat untuk kemping, seperti tenda, kantong tidur, kursi, dan sebagainya.
Dozer, Ketua Kelompok Ekowisata Rawa Bento, mengatakan, selain menyewakan perahu, tersedia juga paket-paket wisata bagi wisatawan yang datang hanya bawa badan saja. Harga yang ditawarkan mulai dari Rp285.000 per orang untuk one day trip dengan fasilitas sewa perahu, peralatan piknik, camilan, buah segar, kopi, teh, serta makan dan pemandu.
Lalu, ada juga paket kemping dengan harga Rp525.000 orang, yang sudah termasuk sewa perahu, peralatan berkemah, camilan dan buah segar, kopi dan teh, makan, dan pemandu.
Untuk wisatawan yang membawa peralatan berkemah sendiri, harga yang ditawarkan adalah Rp700.000 per perahu (8 orang), dan sudah termasuk air galon, kayu bakar, dan hammock.
Wisatawan yang berkemah di Rawa Bento juga bisa sambil memancing ikan lele jumbo dan nila yang banyak terdapat di sungai. Di malam hari, bisa juga menyalakan api unggun untuk menghangatkan badan di tengah cuaca kaki gunung yang sangat dingin.
“Waktu terbaik datang ke Rawa Bento adalah di pagi hari, serta pada saat musim kemarau. Kalau di musim hujan, area camping ground menjadi becek karena air sungai naik sehingga tidak bisa digunakan untuk berkemah,” ujar Dozer.
Dozer menambahkan, Rawa Bento merupakan bagian dari Taman Nasional Kerinci Seblat, dan pengelolaannya berada di bawah Desa Jernih Jaya sehingga uang yang masuk menjadi salah satu sumber pendapatan desa.
“Rawa Bento mulai booming pada tahun 2018. Sebelumnya kami telah ada, tapi masih belum booming dan masih menggunakan perahu yang dikayuh. Itu membutuhkan waktu 4 jam menuju camping ground,” ujar Dozer.
KOMENTAR
0