ASPERAPI Ingin Trial and Error Pameran

Wednesday, 01 July 20 Bonita Ningsih

Asosiasi Perusahaan Pameran Indonesia (ASPERAPI) masih menunggu kabar baik dari pemerintah untuk segera membuka kembali kegiatan pameran. Selama masa penantian, ASPERAPI telah mempersiapkan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang di dalamnya terdapat protokol-protokol terkait penyelenggaraan pameran di era new normal.

“Sejak awal kami sudah sering melakukan diskusi dan FGD baik secara online maupun offline. Sudah banyak sekali bahan-bahan di kepala terkait protokol ini hingga pada akhirnya protokol kesehatan ini sudah ke tahap final,” ujar Hosea Andreas Runkat, Ketua Umum DPP ASPERAPI.

Permasalahan baru muncul ketika pemerintah masih belum memercayakan kegiatan pameran digelar di masa transisi ini. Padahal, saat ini, ASPERAPI telah menyiapkan protokol kesehatan secara lengkap mengenai aturan-aturan selama pameran. Dalam membuat protokol kesehatan ini, ASPERAPI mengacu pada panduan yang dikeluarkan oleh lembaga terkait, baik dari nasional maupun internasional.

BACA JUGA:   Jumlah Pengunjung IPA Convex 2023 Lampaui Target

“Dasar pertimbangan kami membuat protokol ini berasal dari WHO, ICCA, serta UFI. Untuk yang nasionalnya mengacu kepada Kementerian Kesehatan dan juga Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Kebetulan, sebentar lagi Kemenparekraf akan mengeluarkan aturannya dan akan kita coba komunikasikan,” jelas Andi Mohan, Wakil Ketua Umum DPP ASPERAPI.

Melalui protokol kesehatan yang baru diresmikan ASPERAPI, Andre berharap agar pemerintah memercayakan pihaknya untuk menyelenggarakan pameran secara konvensional. Pasalnya, selama pandemi, banyak kegiatan dilakukan secara daring sehingga pelaku pameran yang hanya mengandalkan pertemuan fisik belum mendapatkan porsi bisnis.

BACA JUGA:   Australia Gelar Event Perdana pada September 2020

“Industri ini banyak sekali turunannya sehingga dampak ekonomi yang terjadi juga luar biasa besar. Bukan hanya dari yang kalangan atas, tetapi yang kalangan bawah juga kena dampaknya,” ungkap Andre lagi.

Oleh karenanya, ia meminta pemerintah memberikan izin bagi pelaku pameran untuk melakukan trial dan error dalam berpameran konvensional. Dari sini, dapat dilihat dampak apa saja yang akan terjadi saat pembukaan pameran di era new normal.

BACA JUGA:   Galeri Salihara Hadirkan Pameran Seni Rupa “Three for Plastic Hearts"

“Kita selalu diskusi saja terkait protokol kesehatan, tetapi tidak ada pergerakannya. Langkah ini juga sebagai trial dan error event-event kami. Kalau tidak dicoba, kita tidak akan tahu apakah protokol tersebut dapat berjalan atau tidak,” keluh Andre.