Halal Expo Indonesia 2023 Fokus dengan Konsep B2B

Wednesday, 15 February 23 Bonita Ningsih

Setelah sukses digelar pada 2018 dan 2019, Halal Expo Indonesia (HEI), akan kembali digelar pada 25-28 Oktober 2023 di ICE BSD, Tangerang. Mengusung tema “Networking the Global Islamic Industries to the Indonesian Halal Ecosystem”, HEI, ketiga ini akan menempati area seluas 10.000 meter persegi. 

“Kami sempat libur pameran karena pandemi COVID-19 dan tahun ini digelar kembali secara offline. Kenapa digelar offline karena kami percaya pameran itu menjadi tempat terbaik bertemunya exhibitor dan buyers, kalau online saja experience-nya tidak berasa,” kata Aryo Wibisono, CFO PT Halal Expo Indonesia, dalam konferensi pers HEI 2023 di Jakarta pada 15 Februari 2023.

Pameran HEI 2023 ditargetkan dapat diikuti oleh 300 exhibitor dari Indonesia dan 20 negara lainnya. Peserta pameran yang akan dihadirkan dalam acara ini berasal dari kategori makanan, minuman, fashion, finansial, kosmetik, farmasi, properti, pendidikan, travel umroh dan haji.

BACA JUGA:   US$4,9 Miliar Kontrak Dagang Berhasil Dihadirkan di Hari Pertama TEI 2023

“Kami memiliki ekspektasi peserta dari luar negeri itu berjumlah 40 persen dari keseluruhan. Saat ini kami sudah bekerja sama dengan negara Saudi, Malaysia, Jepang, Korea, Turki, dan akan menyusul negara-negara lainnya,” jelas Aryo.

Untuk peserta dari luar negeri, HEI 2023, akan menyiapkan paviliun khusus bagi mereka yang ingin ekspansi produknya di Indonesia. Dengan demikian, HEI memiliki nilai strategis bagi pelaku usaha untuk mengenal pasar global secara langsung.

“Jadi, peserta luar negeri yang ingin ekspansi di Indonesia bisa mencari mitra lokal di pameran ini. Begitu juga sebaliknya, pelaku usaha Indonesia yang ingin bermitra dengan produsen dari luar juga bisa di pameran ini,” Aryo menambahkan.

BACA JUGA:   200 Jenama Hadir di Indonesia International Modest Fashion Festival 2023

Berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, HEI 2023, akan fokus dengan konsep pameran Business to Business (B2B) daripada Business to Customer (B2C). Menurutnya, konsep B2B akan menjadikan HEI sebagai ajang pertama dan terbesar pameran dagang produk lokal, ekonomi, serta keuangan syariah berskala internasional di Indonesia. 

“Tiga hari pertama akan kami fokuskan dengan pameran B2B dan hari terakhir baru kami campur dengan B2C. Pada hari terakhir juga akan kami hadirkan banyak program untuk masyarakat umum,” ungkapnya lagi.

Aryo juga menjelaskan alasannya mengutamakan B2B ketimbang B2C. Menurutnya, dampak ekonomi yang dihasilkan dalam pameran B2B lebih besar jika dibandingkan dengan B2C. Oleh sebabnya, pihak penyelenggara akan mengusahakan untuk menghadirkan potential buyers dalam pameran ini. 

“Kalau bicara B2B pasti mereka akan beli produk dalam jumlah besar, bukan secara ritel. Oleh sebabnya, transaksi yang dihasilkan juga besar sehingga kontribusinya terhadap ekonomi sangat bisa kita rasakan,” ucap Aryo.

BACA JUGA:   Bertabur Program di Indonesia EBTKE ConEx 2023

Halal Expo Indonesia 2023 ditargetkan dapat menghasilkan nilai transaksi sebesar US$10 juta dengan 17.000 pengunjung (buyers dan investor) untuk pameran B2B. Sedangkan, target pengunjung untuk pameran secara keseluruhan berjumlah 60.000 orang.

“Di hari terakhir kami buka untuk pengunjung yang ingin membeli produk secara ritel. Masyarakat yang ingin berkunjung ke pameran ini tidak dipungut biaya alias gratis,” katanya lagi.