Kementerian Perdagangan RI bersama Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) dan Indonesia Fashion Chamber (IFC) akan menyelenggarakan Jakarta Muslim Fashion Week (JMFW) pada 19-21 Oktober 2023 di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD, Tangerang. Acara ini digelar dalam rangka mewujudkan Indonesia sebagai produsen halal dunia dan mengukuhkan posisinya sebagai barometer fesyen muslim dunia.
JMFW merupakan ajang untuk menampilkan fesyen muslim (modest fashion) terbaik di Indonesia dan diharapkan dapat menjadi tren fesyen muslim dunia. Mengangkat tema “Discover Indonesian Modest Fashion Excellence”, acara puncak JMWF akan digelar bersamaan dengan Trade Expo Indonesia.
Menteri Perdagangan Republik Indonesia, Zulkifli Hasan, mengatakan bahwa JMFW tahun ini dijadikan sebagai salah satu program prioritas pemerintah sesuai yang diamanatkan oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo. Dengan tujuan untuk mengembangkan modest fashion Indonesia di kancah internasional.
“Melalui JMFW 2024, kami juga ingin mengajak seluruh pihak dan tentunya buyer internasional untuk melihat secara langsung modest fashion Indonesia yang luar biasa, baik dari sisi desain, keragaman corak, serta warna dan budaya yang melatarbelakangi,” ungkap Zulkifli.
Mendag menjelaskan bahwa produk modest fashion merupakan salah satu sektor industri yang menjadi fokus pemerintah untuk didorong ekspor dan penguatan industrinya. Pada 2022, produk modest fashion menyumbang 3,5 persen terhadap ekspor nonmigas Indonesia.
Di tahun tersebut, ekspor produk modest fashion Indonesia tumbuh 12,6 persen dibanding tahun 2021. Tren ekspor produk modest fashion selama lima tahun terakhir (2018-2022) juga tercatat positif mencapai 2,6 persen. Sementara itu, konsumsi modest fashion dunia diproyeksikan meningkat 6,1 persen dalam lima tahun hingga mencapai US$375 miliar pada 2025.
“Kami ingin JMFW 2024 dapat menjadikan Indonesia sebagai barometer dan penentu trend setter modest fashion dunia. Kami juga berharap acara ini dapat menjaring kerja sama antara industri modest fashion dengan industri terkait dalam dan luar negeri, serta tentunya dengan buyer internasional,” jelasnya.
Lebih lanjut ia mengatakan, harapan tersebut dapat cepat tercapai jika dilakukan bersama-sama dan mendapatkan dukungan dari para pemangku kepentingan. Selain Kadin Indonesia dan IFC, Kemendag, juga mengajak Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan Riset, dan Teknologi, pelaku usaha, akademisi, hingga media untuk berkolaborasi dalam acara ini.
“Saya optimistis dengan segala upaya yang kita lakukan bersama-sama ditunjang dengan potensi keragaman budaya, kearifan lokal, serta sumber daya manusia yang dimiliki, modest fashion Indonesia tidak hanya mampu menginspirasi dunia, tetapi juga dapat menguasai pasar global,” kata Mendag.
Wakil Ketua Umum KADIN Indonesia Bidang Perdagangan, Juan Permata Adoe, mengungkapkan bahwa industri fesyen muslim memiliki multiplier effect untuk memajukan industri lainnya seperti industri kosmetik, obat-obatan, dan jamu. Oleh sebabnya, ia berharap JMFW dapat terus digelar setiap tahun dengan berbagai program menarik di dalamnya.
“Saat ini modest fashion Indonesia menempati peringkat ke-5. Ini harus kita tingkatkan lagi. Selain itu, kegiatan ini diharapkan akan terus berlanjut setiap tahunnya karena kami yakin kegiatan ini memberikan dampak positif bagi industri lainnya,” ucap Juan.
Pada acara puncak, JMFW 2024, akan menampilkan rangkaian kegiatan seperti peragaan busana (trunk show), pameran dagang (trade show), dan penjajakan bisnis (business matching).
KOMENTAR
0