Kemenparekraf Perbanyak Event di Danau Toba Untuk Capai Target Wisatawan 2023

Tuesday, 27 December 22 Bonita Ningsih

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) telah menetapkan sejumlah target untuk kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) dan wisatawan nusantara (wisnus) di tahun 2023. Target kunjungan wisman pada tahun 2023 adalah 3,5 juta hingga 7,4 juta, serta target pergerakan wisnus tahun depan 1,2-1,4 miliar pergerakan.

Untuk mencapai target tersebut, Kemenparekraf, telah mempersiapkan sejumlah strategi salah satunya adalah menghadirkan event berskala nasional maupun internasional. Dalam hal ini, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno akan menggenjot pelaksanaan event di lima destinasi pariwisata super prioritas (DPSP) yang telah ditentukan pemerintah sebelumnya. 

Salah satu lima DPSP yang telah dipersiapkan untuk menggelar sejumlah event adalah Danau Toba, Sumatera Utara. Pada tahun 2023, pemerintah akan menghadirkan lebih banyak lagi event berskala internasional di kawasan Danau Toba sebagai upaya untuk menarik kunjungan para wisatawan.

BACA JUGA:   CMEF Hadir Pertama Kali di Indonesia

“Kita sudah memiliki rencana pada Februari 2023 akan menggelar acara F1H20 di sana sehingga diharapkan dapat menjadi pemicu dan pemacu pergerakan wisatawan nusantara ke Danau Toba,” ujar Sandiaga. 

Sandiaga juga memastikan pada tahun 2023, kawasan Danau Toba akan memiliki banyak event di dalamnya. Oleh sebab itu, Kemenparekraf, telah menyusun beberapa program pengembangan destinasi dan infrastruktur di kawasan Danau Toba. Beberapa di antaranya adalah terkait 3A (Atraksi, Akses, dan Amenitas), desa wisata, infrastruktur ekonomi kreatif, pengelolaan sampah, fasilitas BOP, bimtek destinasi, dan pendampingan assesment DAK (dana alokasi khusus) bidang pariwisata.

BACA JUGA:   MICE Sumbang 8,1 Juta Wisman ke Korea Selatan

“Tiga capaian utama pengembangan lima DPSP tahun 2022 meliputi penguatan aksesibilitas dan amenitas berupa pembangunan infrastruktur fisik berupa jalan, bandara, pelabuhan, sanitasi, air bersih, dan penataan kawasan oleh Kementerian PUPR. Kemudian, pengembangan ancillary yang meliputi tersusunnya pengelolaan dan pemanfaatan aset,” jelas Sandiaga.

Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan bahwa untuk mengembangkan lima DPSP harus memperhatikan aspek lingkungan di dalamnya. Kewajiban itu dapat dilakukan oleh investor dan mining investor saat ingin membangun destinasi wisata di lima DPSP.

“Kedua mereka harus membina UMKM daerah dan seluruh Indonesia terutama 5 DPSP. Ketiga masalah kebersihan, jorok tidak ada gunanya. RDF kalian buat, saya minta kepada Bupati. Keempat pendidikan itu penting,” ungkap Luhut.

BACA JUGA:   Accor Live Limitless Hadirkan Panggung Musik dan Lounge di Jakarta International BNI Java Jazz Festival 2024 

Luhut juga menyampaikan bahwa perbaikan kinerja pariwisata 2022 telah ditopang oleh aktivitas wisata nusantara seperti pertumbuhan akomodasi dan makan minum yang meningkat, serta mobilitas di atas baseline Januari 2022. Adapun ekonomi Indonesia diperkirakan mampu tumbuh di atas 5 persen pada 2023.