Kreen Entertainment Indonesia menggelar Techminar (teknologi webinar) yang bertujuan untuk memberikan ide-ide baru kepada khalayak melalui peran teknologi. Techminar yang digelar pada 3 Desember 2020 ini mengusung tema “101 Basic Thing About Event & Destination Management”. Pembicara yang dihadirkan pun berasal dari orang-orang berkompeten di bidangnya.
Event management merupakan suatu cara yang berbeda untuk mempromosikan produk, jasa, dan ide. Setiap EO diminta untuk mengetahui manajemen event yang akan dilakukan dalam menyelenggarakan sebuah acara. Begitu pula dengan pariwisata, diperlukan Destination Management Organization (DMO) untuk mengelola pengembangan destinasi pariwisata di setiap daerahnya. Nantinya, DMO dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan tata kelola destinasi pariwisata dengan melibatkan seluruh pemangku kepentingan, seperti pemerintah dan sektoral.
Oleh karenanya, dasar-dasar mengenai manajemen event dan destinasi harus dipelajari sedari dini agar mampu menciptakan tujuan yang diinginkan. Untuk itu, Kreen Entertainment Indonesia mengajak khalayak luas untuk mempelajarinya secara bersama-bersama melalui techminar ini.
Pembicara pertama yang dihadirkan ialah Johanes Chang, Founder & Event Director Indonesia Corporate Travel and MICE (ICTM). Dalam hal ini, Joe, begitu sapaan akrabnya, memberikan informasi terkait hal apa saja yang harus dilakukan dalam membuat event online dan offline di era new normal ini.
“Outbreak ini mengubah tatanan hampir semua industri, termasuk pariwisata dan MICE. Untuk itu, yang saat ini paling utama diperhatikan ialah keamanan dan keselamatan bagi semua orang yang terlibat dalam sebuah event,” ungkap Joe.
Sementara itu, Bayu Hari Himawan selaku Pemimpin Redaksi majalah VENUE dan COO Myvenue.id, memaparkan presentasi terkait tren virtual event saat ini. Menurutnya, beberapa event organizer sudah bergerak dan beradaptasi dalam menghadapi situasi saat ini, salah satunya dengan membuat virtual event.
“Ini menjadi terobosan baru bagi pelaku event, meskipun kenyataannya virtual event tak segurih dengan acara offline. Margin yang didapat dari virtual event ini jauh lebih kecil jika dibandingkan dengan offline, tetapi daripada tidak ada pemasukan mereka masih tetap melakukannya,” jelas Bayu.
Kendati demikian, peluang yang diperoleh dari virtual event ini terbuka lebar. Jika sebelum pandemi virtual event identik hanya dengan webinar, tetapi saat ini jenis acaranya lebih bervariatif dan juga berkembang.
“Sekarang ini sudah banyak sekali acara-acara virtual, misalnya saja virtual run, sepeda, konser musik, hingga nonton film di dalam mobil. Itu semua menjadi salah satu cara EO agar tetap kreatif dan berkembang di tengah pandemi, meskipun pendapatannya sedikit,” ucapnya lagi.
Pembicara terakhir yang dihadirkan ialah Kris Harefa, Event Specialist. Ia membahas terkait dasar-dasar membuat event dan bagaimana pelaksanaannya. Menurutnya, dasar paling utama yang harus dilakukan pelaku EO ialah mengerti obyek yang akan menjadi peran utama dalam acara tersebut.
“Misalnya dalam launching produk handphone, pasti objeknya hp itu ‘kan? Jadi, kita harus cari tahu dulu bentukan hp-nya seperti apa, kegunaan, dan keunggulannya apa. Pokoknya, sampai hal detailnya kita harus tahu dari awal,” ungkap Kris.
Kemudian, pelaku EO juga harus mengenal siapa target yang akan menjadi kliennya. Pasalnya, klien pemerintah dan korporat memiliki karakteristik yang berbeda sehingga diperlukan pendekatan lebih lanjut.
Techminar “101 Basic Thing About Event & Destination Management” dimulai sejak pukul 13.30 dan berakhir 15.30 WIB. Kreen Entertainment Indonesia menggelar techminar ini setiap Selasa dan Kamis dengan tema dan pembahasan yang berbeda-beda. Bagi yang tertarik untuk mengikuti techminar selanjutnya dapat bergabung secara gratis melalui kreen.id. Informasi lebih lanjut terkait kegiatan lainnya dapat mengunjungi sosial media milik Kreen Indonesia.
KOMENTAR
0