Krista Exhibitions kembali menggelar pameran audio, visual, lighting dengan nama Pro AVL Indonesia. Memasuki tahun ke-2 penyelenggaraan, pameran ini akan digelar pada tanggal 26-28 Oktober 2023 di Jakarta International Expo, Kemayoran, Jakarta.
“Perdana kami gelar pameran ini di tahun 2019 di lokasi yang sama. Namun, karena pandemi Covid-19, pameran ini sempat terhenti. Saat itu, antusiasnya cukup bagus sehingga tahun ini kami kembali menggelar pameran serupa,” ungkap Daud D Salim, Chief Executive Officer (CEO) Krista Exhibitions dalam konferensi pers yang digelar secara daring pada 23 Oktober 2023.
Menurutnya, Pro AVL Indonesia, kembali hadir tahun ini karena melihat adanya perkembangan yang pesat dari industri teknologi audio visual dan lighting (pencahayaan) karena sejalan dengan majunya era digitalisasi. Terlebih setelah pandemi Covid-19, teknologi audio visual dan lighting sangat dibutuhkan untuk mengakomodir kegiatan di berbagai industri kreatif.
“Industri kreatif ini sangat mengedepankan pelayanan dan kualitas sehingga membutuhkan audio visual dan lighting. Hampir di seluruh industri tersebut membutuhkan peran teknologi tersebut, jadi kami pikir sangat penting pameran ini untuk hadir kembali sekarang,” ucapnya lagi.
PRO AVL 2023 menjadi platform bermanfaat bagi para pelaku bisnis, produsen audio, visual, dan lighting untuk memperkenalkan teknologi terbarunya. Pada pameran ini, setiap orang juga dapat berkonsultasi mengenai alat musik dan sistem suara, jual beli, promosi, serta mendapatkan prospek konsumen yang lebih besar.
“Acara ini sangat ditunggu pelaku industri audio visual dan lighting untuk mensosialisasikan produk mereka agar lebih dikenal dan menjangkau lebih luas konsumen di Indonesia,” Daud menambahkan.
Melalui pameran ini juga, pelaku industri terkait juga dapat lebih mengembangkan kreatifitas, produktifitas seni, dan manufaktur di Indonesia. Lebih dari itu, para pengunjung juga dapat lebih mengenal standar kualitas produk dari industri audio, visual, dan lighting (pencahayaan) di Indonesia.
“Di sini, mereka semua bisa mengetahui bahwa sebenarnya produk-produk Indonesia itu tidak kalah bagus dengan negara-negara maju lainnya yang juga memiliki brand dan merek global,” dia menambahkan.
Untuk mengakomodir itu semua, pameran ini akan menghadirkan 43 perusahaan dari 10 negara dari berbagai dunia. Perusahaan tersebut tersebar dalam beberapa kategori mulai dari profesional audio sound system, lighting system, effect equipment, LED frame, peralatan musik instrumen, dan teknologi stage lighting terbaru.
“Kira-kira ada 150 hingga 180 merek akan hadir dalam pameran ini karena satu perusahaan yang berpartisipasi memiliki banyak merek di dalamnya. Kami harap tahun depan jumlahnya akan lebih banyak lagi,” ujar Daud.
Pameran ini juga tak lepas dari dukungan berbagai pihak seperti Kementerian Perindustrian, Kementerian Perdagangan, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia, dan asosiasi terkait. Beberapa di antaranya adalah Asosiasi Penggiat Audio Video Musik Indonesia (APAVMI), Asosiasi Pengusaha Teknologi Informasi dan Komunikasi Nasional (APTIKNAS), Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (APRINDO), dan lainnya.
Ketua Umum APAVMI (Asosiasi Penggiat Peralatan Audio, Video, dan Musik Indonesia), Hendry Kaihatu, mengatakan bahwa pameran ini menjadi momen kebangkitan dari dunia usaha khususnya industri MICE. Pasalnya, kegiatan MICE banyak membutuhkan peran audio visual dan lighting sehingga semuanya berjalan beriringan.
“Kami dukung penuh kegiatan ini karena ini menjadi sesuatu yang simbiosis mutualisme. Kami saling bergandeng tangan dan menggelorakan acara ini ke seluruh anggota kami. Harapannya, ke depannya kegiatan ini akan terus berjalan dan membentuk sebuah ekosistem yang kuat,” jelas Hendry.
Pameran ini juga akan digelar bersamaan dengan Tourism & Entertainment Technology Asia, Broadcast & Media Tech Indonesia dan Music Indonesia Expo 2023. Secara keseluruhan, acara-acara tersebut akan digelar di Hall C1 dan C2 JIExpo Kemayoran.
Oleh sebabnya, pameran ini mengundang para pelaku industri kreatif seperti profesional audio, visual, broadcasting, LED videotron, musik, DJ equipment, dan lighting (pencahayan) untuk hadir di dalamnya. Calon pengunjung hanya perlu mendaftarkan diri secara online untuk dapat hadir ke acara tersebut yang dibuka mulai pukul 10.00 hingga 19.00 WIB.
“Kami menargetkan dapat mendatangkan 5.000 pengunjung selama tiga hari pameran. Dengan cara hitungan yang unik yaitu setiap orang yang sudah datang di hari pertama, pada hari kedua atau ketiga tidak akan kami hitung lagi kedatangannya,” ungkap Daud.
KOMENTAR
0