Front Row Paris akan kembali digelar untuk keempat kalinya. Acara persembahan Indonesian Fashion Chamber (IFC) bersama Ditali Cipta Kreatif akan digelar pada 2 September 2023 di The Westin Paris-Vendome, Kota Paris, Perancis.
Ajang fesyen tahunan ini bertujuan untuk mempromosikan keunggulan fesyen Indonesia dan memperkenalkan potensi desainer lokal ke ajang internasional. Acara ini juga akan memperkenalkan jenama fesyen Indonesia yang telah siap memasuki pasar global, khususnya Eropa. Tujuan ini sejalan dengan target Pemerintah untuk menjadikan Indonesia sebagai salah satu pusat fesyen dunia.
“Penyelenggaraan kali ini menjadi next step dari tahun-tahun sebelumnya. Harus ada perubahan dalam penyelenggaraan keempat ini,” ungkap Ali Charisma, National Chairman Indonesian Fashion Chamber (IFC).
Pada tahun ini, Front Row Paris akan bersinergi dengan Indonesia International Modest Fashion Festival (IN2MF), sebuah acara persembahan Bank Indonesia berkolaborasi dengan Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah serta IFC. Kegiatan kolaboratif ini dilakukan sebagai bentuk akselerasi dalam mewujudkan Indonesia sebagai modest fashion hub di dunia.
“Awal-awal mungkin kita hanya cek ombak, tetapi, sekarang semua elemen seperti pemerintahan sudah mau bersinergi dengan kita. IN2MF akan dibawa pada penyelenggaraan Front Row Paris karena kita semua memiliki satu nafas yang sama,” ucap Ali lagi.
Bertajuk IN2MF in Paris, kegiatan ini akan menampilkan keindahan wastra Indonesia dalam desain yang inovatif, stylish, dan berkelanjutan. IN2MF in Paris akan dijadikan sebuah etalase untuk memperlihatkan keunggulan dan keragaman modest fashion Indonesia ke skala global.
Ita Rulina, Direktur Departemen Ekonomi dan Keuangan Syariah Bank Indonesia, menjelaskan bahwa sinergitas ini dilakukan untuk mempromosikan acara-acara fesyen di Indonesia ke kancah internasional. Sinergitas ini juga sebagai bentuk upaya BI untuk memperkenalkan produk dan desainer asal Indonesia ke pasar Eropa.
“Dari awal membentuk IN2MF, kita berpikir bagaimana caranya acara ini dapat dikenal dunia. Salah satu caranya membawa acara ini ke pusat fesyen dunia yaitu Paris, makanya, kita sekarang saling bersinergi,” jelas Ita.
Mengusung tema “Weaving Sustainability into Modest Fashion with Wastra Indonesia,” IN2MF in Paris diharapkan dapat mengangkat wastra budaya Indonesia dan memberikan pengalaman berbeda kepada industri fesyen dunia. Sejak awal dibentuk, IN2MF, selalu berkomitmen untuk mendorong pelaku industri modest fashion Indonesia untuk menggunakan wastra Indonesia sebagai upaya pelestarian budaya leluhur Indonesia.
“Jadi, produk dan desainer yang kita bawa itu yang mengedepankan wastra dan nilai-nilai Indonesia. Bagaimana kita bisa membawa narasi sepotong kain, cara menenun, dan lainnya. Itu yang akan kita jual di sana,” ucap Ita lagi.
Sesuai dengan temanya, IN2MF in Paris, akan membawa desainer dan jenama modest fashion untuk menampilkan koleksi Spring-Summer 2024 dengan mengeksplorasi keragaman wastra Indonesia. Terdapat delapan desainer dan jenama modest fashion yang dihadirkan seperti Syukriah Rusydi, Sanet Sabintang, Wening Angga, Thiffa Qaisty, Anggia Handmade, Itang Yunasz, Khanaan, dan Kami.
Jika digabungkan secara keseluruhan, Front Row Paris 2023, akan menghadirkan fashion show dari 21 desainer dan jenama fesyen Indonesia. Karya lainnya yang juga akan dihadirkan dalam Front Row Paris 2023 adalah Deden Siswanto, Hikmat Fashion, Oleanderbyribie, Rose.Ma.Lina X Sofie, Michelle Liu, BBPPMPV BISPAR X SMKN 4 Balikpapan, Lidia Hadiwinoto, Chatrine Liu, Shannelom Yuma, Binus International Fashion Design, Sofie, Ali Charisma, dan Ivan Gunawan.
IN2MF in Paris juga diharapkan dapat menarik perhatian pasar Eropa untuk menghadiri Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) pada tanggal 25-29 Oktober di Jakarta. Ini merupakan forum kolaborasi bergengsi di Indonesia bagi pengusaha dan investor syariah, termasuk modest fashion dari seluruh dunia.
“Kami harap acara ini dapat menghadirkan banyak media dan buyer dari negara-negara di Eropa agar dapat menjalin kerja sama bisnis ke depannya dengan para desainer Indonesia,” Ali menambahkan.
KOMENTAR
0