Pameran Indonesia International Furniture Expo (IFEX) 2018 kembali mencatat kesuksesan. Sebanyak 12.000 buyer dari 130 negara memadati area IFEX 2018. Sementara itu, untuk transaksi langsung di lokasi acara tercatat mencapai US$350 juta dan follow up transaction sebesar US$790 juta, sehingga total transaksi mencapai US$1,14 miliar. Dengan demikian, terjadi peningkatan transaksi sebesar 14 persen dibanding transaksi dari perhelatan IFEX tahun lalu.
Abdul Sobur, General Secretary Himpunan Industri Mabel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI) selaku penyelenggara acara, mengatakan, “Pameran IFEX ini sudah dikenal dunia. Di tahun kelima ini ada sesuatu yang hebat di Indonesia ini. Pameran ini juga mewakili keberagaman Indonesia lewat furnitur,” ungkap Sobur.
Pada IFEX 2018 ini, jumlah pengunjung dari dalam negeri juga naik 14 persen dari tahun sebelumnya. Selama penyelenggaraan, untuk negara yang paling besar minatnya untuk membeli produk furnitur Indonesia adalah Amerika. Mereka umumnya tertarik membeli produk sofa, meja makan, dan keranjang.
Menurut Sobur, pameran IFEX kalau bisa diadakan dua kali dalam satu tahun tentu lebih baik lagi. “Tujuannya supaya transaksinya lebih besar, dan peserta yang ikut bisa mencapai 600 perusahaan. Rencananya pameran IFEX dua kali dalam setahun akan mulai diadakan pada 2020,” kata Sobur.
Untuk perhelatan tahun depan, Sobur mengatakan bahwa IFEX memerlukan dukungan dari pemerintah daerah, seperti hospitality dan perbaikan infrastruktur. “Perbaikan jalan agar ditata sehingga para buyer tidak terkena macet dan sebagainya,” kata Sobur.
Perhelatan IFEX 2018 yang menempati lahan seluas 60.000 meter persegi ini diselenggarakan oleh Dyandra Promosindo bekerja sama dengan Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia pada 9-12 Maret 2018 di JIExpo Kemayoran.
KOMENTAR
0