Dalam industri MICE yang terdiri dari empat sektor, yaitu meeting, incentive, convention, dan exhibition, Indonesia ternyata memiliki keunggulan di sektor incentive travel (wisata insentif). Setidaknya, dari 16 destinasi MICE yang ditetapkan oleh Kementerian Pariwisata, 12 destinasi ternyata memiliki kekuatan dan potensi di bidang insentif, sedangkan bagian meeting, convention, dan exhibition-nya mengekor di belakang.
Hal tersebut merupakan kesimpulan dari pemetaan 16 destinasi MICE yang dilakukan oleh Heri Setyawan, Kepala Pusat Kajian dan Pengembangan MICE dan Event Politeknik Negeri Jakarta, yang disampaikan pada Workshop Incentive Travel oleh Kementerian Pariwisata di Hotel Hatika, Belitung, 25-27 Oktober 2015. Sementara itu, menurut Heri, empat destinasi lain yang tidak begitu memiliki kekuatan dan potensi di sektor insentif adalah Jakarta, Surabaya, Makassar, dan Bintan.
Lalu, apakah sebenarnya wisata insentif memiliki masa depan yang cerah? Jawabannya adalah ya. Berikut ini adalah 10 alasan mengapa wisata insentif patut terus dikembangkan yang dikemukakan oleh Manuel Ferrer, Chairman and Founder Olea Consultancy dari Singapura.
1. Recession Recovery
Setelah krisis tahun 2008, sektor wisata insentif merosot, dan 86 persen para pelaku industri pesimis akan masa depan industri ini. Saat ini, 85 persen pelaku industri optimistis meraih US$130 miliar di bisnis wisata insentif.
2. Higher Budget
Pada 2014, 50 persen perusahaan meningkatkan bujet wisata insentifnya, dan sekitar 25 persen perusahaan memiliki bujet berlebih sekitar US$4.000 per orang.
3. International Programs
Pada tahun 2009, hanya 10 persen perusahaan yang melakukan wisata insentif ke luar negeri. Akan tetapi, pada 2014 lebih dari 50 persen perusahaan melakukan perjalanan wisata insentif ke luar negeri.
4. No More Cuts
Perusahaan tidak lagi memangkas biaya untuk setiap peserta wisata insentif maupun jangka waktu wisata insentif itu sendiri. Artinya, perusahaan benar-benar ingin memberikan yang terbaik bagi karyawannya.
5. Pursuit of Unique Experiences
Wisata insentif tidak akan mengikat pesertanya untuk mengikuti rangkaian acara yang telah ditetapkan secara baku. Karena itu, wisata insentif lebih sedikit melakukan gala dinner, tapi lebih menekankan pada konsep dan pengalaman yang unik serta berbeda. Hal itu untuk mengakomodir para peserta wisata insentif yang berbeda-beda latar belakangnya.
6. An App for Everything
Dengan hadirnya aplikasi pada ponsel pintar, lebih besar kesempatan untuk berbagi informasi dan pengalaman unik di sebuah destinasi, dan itu merupakan promosi yang efektif bagi destinasi wisata insentif tersebut.
7. The Need for Differentiation
Yoga, menu sehat, dan spa merupakan hal yang biasa dalam sebuah program wisata insentif. Yang menjadikan sebuah wisata insentif eksklusif adalah pengalaman makan yang berbeda, variasi yoga, dan sebagainya. Hal itulah yang dimiliki banyak destinasi di Indonesia.
8. Prepare for Everything
Bencana alam merupakan hal yang tidak dapat dihindarkan, karena itu perusahaan dan biro perjalanan harus memiliki rencana cadangan. Biro perjalanan harus pandai memanfaatkan situasi dan menghadirkan sesuatu yang menarik.
9. The Best Investment for Corporations
Investasi terbaik bagi sebuah perusahaan adalah mempertahankan talenta terbaiknya. Wisata insentif merupakan salah satu cara untuk mempertahankan karyawannya. Nilai baiknya adalah wisata insentif tidak dalam bentuk uang tunai sehingga karyawan memiliki kesan yang dalam akan perjalanan wisata insentifnya.
10. Incentives for Engagement
Melibatkan karyawan kunci merupakan hal penting lain bagi sebuah perusahaan. Wisata insentif memegang peranan sangat penting dalam menumbuhkan kesadaran pada karyawan tersebut sebagai representatif perusahaan. Selain itu, wisata insentif juga dapat merangsang munculnya ide-ide baru.
Pada intinya, saat ini setiap perusahaan sedang “bertarung” untuk mempertahankan talenta yang dimilikinya. Wisata insentifâ??dikombinasikan dengan hal lainâ??merupakan alat yang paling efektif untuk memenangkan pertarungan tersebut. (Baca juga: Lebih Banyak Turis Daripada Penduduk Belitung)
Penulis: Harry Purnama
KOMENTAR
0