Salah satu buah tangan yang wajib dibawa kembali ke rumah oleh para turis yang baru saja berkunjung ke Bali adalah kopi bali. Banyak ragam dan macam kopi dari Bali, seperti kopi kintamani yang memiliki rasa unik dan tak bisa ditemukan di kopi lain.
Dengan sistem perkebunan tumpang sari, pohon kopi berada di lahan berundak bersama tanaman lain seperti jeruk, kakao, dan beragam sayuran. Hal ini membuat rasa kopi kintamani sedikit asam karena bercampur dengan aroma jeruk.
Terpesona oleh kekayaan sumber-sumber kopi lokal di Bali inilah Meliá Bali pada November 2018 memperkenalkan coffee lounge-nya yang baru bernama Kopi Petani.
Ocha, Social Media Marketing Melia Bali, mengatakan, dengan mengusung konsep 0 KM, Kopi Petani menggunakan kopi yang berasal dari Kintamani, Bali. “Kopi Kintamani menjadi salah satu inspirasi bagi kami untuk menghadirkan fasilitas dan pelayanan dalam hotel yang bisa memberi nilai lebih bagi para tamu kami,” ujar Ocha.
Dikelilingi oleh atmosfer tropis pantai Nusa Dua, tempat ini menawarkan pengalaman menikmati seduhan kopi yang dipadu dengan kue-kue di sore hari yang tenang. Bersama dengan roastery kopi pemenang penghargaan Indonesia, Tanamera, Kopi Petani memanjakan selera semua orang dengan menyajikan pilihan yang baik dari kopi lokal Bali.
Ocha menambahkan, Meliá Bali dan Tanamera berbagi komitmen yang sama untuk menghilangkan 15 persen emisi CO2 global yang akhirnya merusak bumi kita yang berharga yang disebabkan oleh transportasi. Oleh karena itu, kacang hijau dan semua bahan berharga lainnya hanya diperoleh hanya dari pulau Bali. Tentunya ini untuk mendukung gerakan “0 KM”.
Selain itu, setiap biji kopi yang dipakai melalui seleksi dan diolah dengan temperatur yang tepat agar tercipta rasa kopi dan aromanya yang harum dari kopi yang tumbuh di tanah Indonesia. “Menikmati kopi di Kopi Petani berarti juga kita tengah berkontribusi dalam melestarikan lingkungan,” ujar Ocha.
KOMENTAR
0