Berada di Bali Barat, Plataran L’Harmonie mencakup area ekowisata di Taman Nasional Bali Barat yang memiliki luas 382 hektare dengan panjang garis pantai lebih dari 7 kilometer yang menghadap Pulau Menjangan. Area ini telah dikembangkan sebagai destinasi ekowisata di Bali sejak 18 tahun terakhir, dan dalam dua tahun terakhir area ini dikembangkan oleh Plataran. Taman Nasional Bali Barat diresmikan pada tahun 1941 oleh Pemerintah Kolonial Belanda untuk melindungi keberadaan Jalak Bali dan banteng yang terancam punah.
Plataran L’Harmonie yang juga termasuk dalam area ekowisata merupakan habitat utama Jalak Bali atau Bali Starling (Leucopsar Rothschildi) yang dilindungi oleh pemerintah. Populasi spesies ini diperkirakan sangat sedikit di seluruh dunia, karena itu burung spesial ini dinobatkan sebagai World Heritage. Hutan di Plataran L’Harmonie juga merupakan hutan yang unik karena memiliki karakteristik tumbuhan yang berbeda-beda pada musim kemarau atau saat musim hujan.
Dengan lebih dari 175 spesies flora dan 167 spesies burung, taman nasional ini juga digunakan sebagai tempat penelitian, perlindungan, dan konservasi ekosistem alam. Fauna yang hidup di taman nasional ini juga sangat beragam, bahkan ada yang langka dan dilindungi, seperti Jalak Bali, menjangan, monyet abu-abu, banteng, dan kucing leopard.
Pemandangan bawah laut di Plataran L’Harmonie juga sangat indah, di mana terdapat 110 jenis koral dan 27 spesies Acropora. Area ini berada dalam Segitiga Koral Dunia yang memiliki luas 2,3 juta meter persegi yang mengandung lebih dari 40 persen spesies ikan dan 75 persen jenis koral. Setidaknya ada delapan titik selam di area ini, yakni Eel Garden, Anchor Wreck, Sandy Slopes, Coral Gardens, Temple Point/Bat Cave, Pos Dua Nico’s Rock, dan Mandarin Point dengan kedalaman bervariasi dari 5 meter hingga 40 meter dan jarak pandang hingga 30 meter. Beberapa spesies yang dapat ditemui antara lain kura-kura, hiu karang, penyu hijau, moray eel, barracuda, crocodile fishes, trumpet fishes, eagle rays, pygmy seahorses, ikan mandarin, dan paus.
Di dunia internasional, Plataran L’Harmonie telah diakui sebagai satu dari 100 World Green Destinations. Hal tersebut diperoleh setelah melalui serangkaian tahap seleksi oleh panel juri yang mewakili lima asosiasi internasional. Sebagai bentuk komitmen, Plataran telah membangun fasilitas pariwisata, seperti The Octagon Ocean Club & Restaurant, Plataran Menjangan Resort & Spa, serta kapal Phinisi yang beroperasi di area Plataran L’Harmonie. Salah satu paket wisata yang ditawarkan kepada para tamu adalah mengunjungi Kawah Ijen yang hanya berjarak 30 menit melalui laut.
Plataran Indonesia didirikan pada tahun 2009 sebagai perusahaan yang menaungi berbagai unit bisnis wisata, seperti hotel, resor, kapal pesiar, spa, restoran, venue acara, dan kawasan pengembangan alam yang tersebar di seluruh Indonesia. Kata “Plataran” sendiri berarti ‘tempat terfavorit Tuhan’. Plataran sendiri memiliki tiga konsep utama, yakni eXoticism, eXperience, dan eXcellence, dengan penekanan sebagai ikon asli Indonesia.
Penulis: Harry Purnama
KOMENTAR
0