Program Hygiene Pass yang dihadirkan oleh RedDoorz berdampak positif terhadap bisnis perusahaan. Sejak diluncurkan pada Juli 2020, tingkat hunian hotel yang mengikuti program Hygiene Pass naik rata-rata 7 hingga 10 persen.
“Pandemi ini memang membuat bisnis kita menurun, di Indonesia sendiri sudah terjadi sejak Maret 2020. Tetapi, dengan adanya program ini, okupansi hotel yang ada Hygiene Pass ini akan meningkat, berbeda dengan yang tidak mengikuti program ini,” ungkap Adil Mubarak, VP Operations RedDoorz.
Hygiene Pass merupakan sertifikasi program yang dibuat RedDoorz untuk sanitasi hotel atau akomodasi yang dimilikinya. Dalam menjalankan programnya, RedDoorz berkolaborasi dengan Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) dan juga lembaga terdepan di bidang kesehatan masyarakat yang menyediakan saran bagi industri mengenai kebijakan kesehatan.
Program ini bertujuan untuk memastikan bahwa higienitas dan sanitasi di seluruh propertinya dapat diimplementasikan secara baik dan benar. Setiap akomodasi diwajibkan untuk menaati protokol kesehatan yang ada, seperti membersihkan seluruh ruangan secara rutin hingga melakukan screening historical perjalanan setiap tamunya. Hal tersebut dilakukan guna memperkecil risiko penyebaran COVID-19 saat berada di area hotel.
“Hygiene Pass memang menjadi salah satu proyek kami untuk mengajak konsumen agar tidak perlu khawatir saat datang ke properti kami. Setiap properti yang sudah memiliki sertifikat ini sudah pasti terjamin karena untuk mendapatkan Hygiene Pass harus melewati banyak audit dan pemeriksaan,” jelasnya lagi.
Hingga saat ini, Hygiene Pass sudah diikuti oleh hampir 500 properti yang tergabung di dalam RedDoorz. Adil menargetkan dapat memberikan sertifikat Hygiene Pass kepada seluruh propertinya yang berjumlah lebih dari 1.500 hotel.
“Kami ingin genjot seluruh properti untuk mengikuti program ini karena Hygiene Pass sangat membantu mitra kami untuk meningkatkan okupansi hotelnya,” ucapnya lagi.
KOMENTAR
0