Fenomena Revolusi Masif Sebabkan Perubahan Interaksi Sosial

Friday, 12 November 21 Venue

Transformasi digital memicu percepatan akselerasi dan merevolusi cara masyarakat berinteraksi sosial. Menurut Dee Rahma, Digital Marketing Strategis, perubahan besar semakin matang terjadi di abad ke-21 yaitu industry 4.0 menuju 5.0. Di mana masyarakat memanfaatkan teknologi yang lebih pintar dengan Internet of Things (loT), cloud techology, big data, dan virtual assistant 24 jam.

“Fenomena revolusi masif menyebabkan perubahan interaksi sosial,” kata dia dalam webinar Literasi Digital wilayah Kota Depok, Jawa Barat I, pada Rabu (10/10/2021).

Hal itu, kata dia, ikut terjadi di dunia pendidikan yang membuat internet sebagai sarana belajar online baik sekolah, kuliah, dan kursus. “Begitu pun untuk bekerja saat ini dilakukan secara remote dan tidak wajib setiap hari untuk ke kantor,” ujarnya.

BACA JUGA:   Curhat di Medsos, Ini Dampak Negatifnya

Dee Rahma mengatakan, akhirnya Wi-fi sudah menjadi kebutuhan pokok, karena masyarakat ketika di rumah sudah belanja melalui cara online, memakai e-banking, e-money, juga interaksi sosial secara virtual dan telemedicine.

Dia mengatakan, berbagai peluang baru bermunculan dengan adanya internet dan penggunaan teknologi untuk mendukung kehidupan. Setiap orang akhirnya bisa makin produktif dan kreatif di ruang digital dengan melakukan digital branding sebagai enterpreneur hingga membangun brand semakin besar dan semua ini ikut memunculkan kreator ekonomi baru.

BACA JUGA:   Jaga OTP Agar Terhindar dari Penipuan Online

Generasi baru pengguna platform digital, kata Dee Rahma, umumnya dengan media sosial yang memaksimalkannya untuk membangun komunitas digital bisa menciptakan pengaruh terhadap banyak orang melalui konten digital yang dibagikan. Misalnya, kata dia, yang sekarang dikenal beberapa profesi baru yaitu Content Creator maupun Influencer, menciptakan kolaborasi positif di dunia digital dengan konten-konten positif. “Segala perubahan yang terjadi saat ini perlu diimbangi adanya perubahan pola pikir untuk menyambut dan adaptif terhadap budaya digital,” ujar dia.

Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital merupakan rangkaian panjang kegiatan webinar di seluruh penjuru Indonesia. Kegiatan ini menargetkan 10 juta orang terliterasi digital pada tahun 2021, dan tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024.

BACA JUGA:   Membentengi Anak dari Dampak Negatif Internet

Kegiatan ini merupakan bagian dari program literasi digital di 34 provinsi dan 514 kabupaten dengan empat pilar utama, yaitu Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills).