Kenali Kecanduan Medsos, Ini Tanda-Tandanya

Wednesday, 08 September 21 Venue

Berselancar di dunia maya, kepo dengan kehidupan orang lain mulai dari selebriti sampai teman, saudara dan keluarga, serta kenalan melalui media sosial menjadi bagian dari kebiasaan sehari-hari. Rata-rata orang Indonesia menghabiskan waktu paling tidak 2-3 jam sehari untuk bermedia sosial, dengan urutan pengguna serta penggunaan waktu terbanyak ada pada Instagram dan Facebook.

Berdasarkan data tahun 2019/2020, Indonesia menempati urutan ke-4 pengguna Facebook dan Instagram terbesar di seluruh dunia, dengan tak kurang dari 120 juta pengguna untuk Facebook (44,94% dari populasi penduduk negara) dan 56 juta untuk Instagram (20,97% dari populasi).

“Segala sesuatu yang berlebihan biasanya kurang baik, dosis penggunaan media sosial juga harus ada batasannya,” kata Ziadatul Hikmiah, Dosen Psikologi Universitas Brawijaya Malang, dalam Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 untuk wilayah Kabupaten Malang, Jawa Timur, Senin (6/9/2021).

BACA JUGA:   Mengelola Keragaman di Ruang Publik

Kecanduan media sosial, kata dia, bisa mengakibatkan stres, berdampak buruk pada kesehatan dan keseimbangan mental. “Apalagi, bila ini terjadi pada diri kita sendiri, pasangan, anak, teman baik atau keluarga terdekat,” ujar Ziadatul.

Menurut dia, terdapat beberapa tanda-tanda kecanduan medsos yang mudah dikenali, yaitu:

  • Merasa cemas saat tidak bisa mengakses media sosial dalam beberapa waktu.
  • Selalu tidur dengan HP dan hal pertama yang dilakukan saat bangun tidur adalah meraih HP untuk mengeceknya.
  • Selalu mengecek medsos setiap saat, bahkan saat bekerja, saat sedang makan, dan sedang bepergian.
  • Kelewat mementingkan jumlah “Like” dan komentar di setiap postingan yang diunggah.
  • Sulit berkomunikasi secara langsung dengan orang-orang terdekat baik itu keluarga, pasangan, teman maupun kolega di kehidupan nyata, dan lebih menyukai interaksi lewat jalur digital.
BACA JUGA:   Bermanfaat Bagi Kehidupan, Simak Ragam Konten Positif di Internet

Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital merupakan rangkaian panjang kegiatan webinar di seluruh penjuru Indonesia. Kegiatan ini menargetkan 10 juta orang terliterasi digital pada tahun 2021, dan tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024.

Kegiatan ini merupakan bagian dari program literasi digital di 34 provinsi dan 514 kabupaten dengan empat pilar utama, yaitu Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills).