Perkembangan Teknologi Ciptakan Jenis Pekerjaan Baru

Saturday, 28 August 21 Venue
Virtual Show Management

Indonesia harus mampu menciptakan tenaga kerja yang fleksibel dan adaptif untuk mengantisipasi mega tren. Adapun revolusi teknologi seperti yang berkembang seperti saat ini baik industri 4.0, digitalisasi, kecerdasan buatan, pemakaian biometrik, otomatisasi, robotik, big data dan lain lain.

“Akan mewarnai seluruh sendi kehidupan manusia, jadi teknologi akan membuka peluang baru di bidang yang belum pernah ada sebelumnya sehingga mampu mendorong pertumbuhan ekonomi, pertumbuhan UMKM dan peluang lainnya,” ungkap Devi R. Ayu, Communications & Content Specialist, dalam webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 wilayah Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, Jumat (27/8/2021).

BACA JUGA:   Membatasi Anak Menggunakan Media Digital

Perkembangan teknologi, kata dia, menciptakan jenis-jenis pekerjaan baru yang lebih produktif dan dalam jumlah besar jika dibandingkan dengan lapangan kerja yang hilang. “Banyak muncul jabatan baru yang dalam 10 tahun lalu tidak ada di dunia ini, seperti digital marketing specialist, social media manager, app designer, app developer, cloud services specialist, youtuber dan blogger,” ujarnya.

Devi mengatakan, jabatan-jabatan itu tentu saja harus diisi oleh mereka yang tidak hanya memiliki kemampuan teknis atau hard skill di bidang science, technology, engineering and mathematics tapi juga punya soft skill yang unggul, seperti pemecahan masalah, berpikir kritis, kreativitas, kemampuan pengelolaan SDM, kemampuan fleksibel secara kognitif, dan lainnya.

BACA JUGA:   Ragam Cara Menghindari Berita Hoaks

Dia menyebut, keahlian tenaga kerja nantinya harus bisa menjawab tantangan perubahan pekerjaan, jika tidak maka pekerja akan mengalami miss match yang jauh lebih besar dibanding saat ini.

Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital merupakan rangkaian panjang kegiatan webinar di seluruh penjuru Indonesia. Kegiatan ini menargetkan 10 juta orang terliterasi digital pada tahun 2021, dan tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024.

BACA JUGA:   Antisipasi Berita Hoaks, Literasi Media Diperlukan

Kegiatan ini merupakan bagian dari program literasi digital di 34 provinsi dan 514 kabupaten dengan empat pilar utama, yaitu Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills).