Semenjak pandemi berlangsung, tanpa disadari kita telah mengandalkan internet dan media sosial pada segala aspek kehidupan, seperti berkomunikasi, hiburan, dan memenuhi kebutuhan sehari-hari. Menurut
Manda Utoyo, Digital Creator dan Key Opinion Leader, penting untuk kita sebagai generasi apapun untuk terlibat dan mengambil andil dalam menjadi pencipta konten yang berguna bagi followers kita.
“Pastinya menghasilkan manfaat yang banyak untuk orang-orang yang melihat konten kita,” ujar dia dalam Webinar Literasi Digital wilayah Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Kamis (14/10/2021).
Menurut Manda, konten di media sosial yang bermanfaat itu sangat beragam. Bahkan, bisa dimulai dengan sederhana lewat kegiatan sehari-hari. Misalnya, membersihkan kamar, tips dan trik, aktivitas donor darah, hingga membantu orang sekitar. Dia mengatakan, ketika kegiatan-kegiatan itu dijadikan konten, akan terlihat lebih menarik di mata followers kita.
Selain itu, aktivitas tersebut bisa men triggered orang untuk melakukan hal tersebut. “Bukan berarti berada di rumah tidak bisa membuat kita menjadi seorang yang tidak produktif,” ujar Manda.
Namun, lanjut dia, apabila kita masih merasa bingung untuk memulai, Manda menyampaikan bahwa bisa dimulai dari pemilihan jenis konten. Terdapat empat jenis konten yang bisa kita buat bahkan hanya dari rumah, yaitu konten inspiratif, konten edukatif, konten informatif, dan konten yang menghibur.
Konten inspiratif, kata Manda, bisa berupa pengalaman pribadi, kata-kata mutiara, atau pun hasil karya pribadi. Konten edukatif berisi hasil pengamatan, opini pribadi, serta tutorial, tips dan trik. Konten informatif bisa merupakan berita terbaru, review film, atau konten berisi event atau acara. Sementara itu, konten menghibur ini lebih mengedepankan hal-hal lucu, seperti meme, humor, atau video dan gambar lucu.
“Dari jenis-jenis konten tersebut, kita bisa pilih yang mana yang dirasa kita bisa lakukan dan dibuat menjadi konten,” ujar Manda.
Manda menuturkan mulai membuat konten inspiratif berdasarkan pengalaman pribadi dirinya. Pengalaman pribadi ini bisa apapun selama positif, seperti perjalanan menuju kesuksesan, hikmah kegagalan, kesedihan, atau kisah hidup yang menyentuh.
“Ketika konten kita relevan dengan kehidupan orang lain atau penonton, kita bisa mendapatkan respon dari audiens, mendapatkan viewers, bahkan memberikan penghasilan,” ujar Manda. Dengan membuat konten positif, lanjut dia, kita juga turut berkontribusi dalam menciptakan rekam jejak digital yang positif. “Oleh karena itu, kita perlu pintar dan bijak dalam menggunakan media sosial,” kata Manda.
Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital merupakan rangkaian panjang kegiatan webinar di seluruh penjuru Indonesia. Kegiatan ini menargetkan 10 juta orang terliterasi digital pada tahun 2021, dan tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program literasi digital di 34 provinsi dan 514 kabupaten dengan empat pilar utama, yaitu Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills).
KOMENTAR
0