Tidak hanya membuat transaksi keuangan jauh lebih praktis dan mudah, adanya teknologi finansial atau fintech menawarkan layanan keuangan yang sebelumnya sulit diakses masyarakat. Sebagai contoh, saat ini, siapa saja bisa mendapatkan layanan selayaknya kartu kredit secara online. Layanan tersebut adalah PayLater atau juga dikenal sebagai cicilan tanpa kartu kredit.
“Dengan semakin banyaknya pengguna PayLater, perusahaan fintech dan marketplace yang menawarkan layanan tersebut juga semakin banyak,” kata Hari Farisca Ginting, Former B2B Partnership at LOKET saat menjadi pembicara dalam Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 untuk wilayah Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur, Jumat (9/7/2021).
Setiap layanan PayLater yang ditawarkan, kata dia, memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. “Jadi, kita perlu mencari tahu layanan cicilan online mana yang paling cocok dan sesuai dengan kebutuhan,” ujarnya.
Hari mengatakan, tidak dapat dipungkiri jika meski menjanjikan banyak benefit, pemakaian yang kurang bijak dan kurang memahami sistem kerja dari layanan tersebut akan berpotensi memberikan kerugian. Misalnya, sebagai produk keuangan digital, pengguna layanan PayLater tidak akan pernah bisa terhindar dari risiko kebobolan data pribadi dan peretasan.
Untuk menghindari tindakan yang merugikan tersebut, kata Hari, ada tiga cara yang bisa dilakukan untuk mengamankan transaksi belanja online saat menggunakan PayLater, yaitu:
- Waspadai tindakan phishing.
Phishing merupakan salah satu tindakan kriminal yang kerap terjadi di dunia maya dan layanan yang berbasis online. Saat menjadi korban phishing, data pribadi Anda akan dicuri dan disalahgunakan untuk hal-hal yang bisa saja merugikan
- Gunakan PIN yang berbeda di setiap akun penting.
Kata sandi dan PIN merupakan upaya untuk menjaga akun Anda tidak mudah dibobol oknum tak bertanggung jawab. Setiap pengguna pun diharapkan selalu mengingat PIN atau kata sandi pada setiap akun yang dimiliki. Agar lebih mudah diingat, tak sedikit orang yang memiliki PIN atau password yang sama di semua akunnya.
- Jaga baik-baik data pribadi dari pihak tidak dikenal.
Sudah umum dipahami jika data pribadi, termasuk kata sandi dan PIN harus dijaga baik-baik agar tidak ada pihak lain yang mengetahuinya. Namun, ada saja celah yang dimanfaatkan oknum untuk mencari tahu data pribadi calon korbannya. Salah satu caranya dengan menyamar menjadi pihak resmi dari layanan yang sedang digunakan.
Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital merupakan rangkaian panjang kegiatan webinar di seluruh penjuru Indonesia. Kegiatan ini menargetkan 10 juta orang terliterasi digital pada tahun 2021, dan tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program literasi digital di 34 provinsi dan 514 kabupaten dengan empat pilar utama, yaitu Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills).
KOMENTAR
0