Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan akan meresmikan Bandara Silangit di Tapanuli Utara, Sumatra Utara, sebagai bandara internasional pada Oktober ini. Peresmian tersebut ditandai dengan dibukanya terminal baru dengan panjang runway 2.650 meter dan lebar 45 meter, serta dibukanya rute penerbangan internasional. Peresmian tersebut rencananya akan dilakukan oleh Presiden Joko Widodo.
“Dengan status internasional ini diharapkan jumlah wisatawan yang mengunjungi Danau Toba melalui Bandara Silangit akan semakin bertambah,” ujar Agus Santoso, Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan.
“Yang tadinya bandara untuk penerbangan perintis bersubsidi, sekarang memperoleh lompatan ke bandara umum internasional dengan selling point wisata keindahan alam Danau Toba,” kata Agus.
Pada 2016, Garuda Indonesia menjadi maskapai pertama yang menjalani rute penerbangan komersial non-subsidi ke Bandara Silangit. Saat itu hanya diterbangi penerbangan perintis bersubsidi dengan penumpang yang hanya 12 sampai 24 orang sekali angkut dengan pesawat kecil. Namun, saat ini di luar dugaan mulai ada Pesawat ATR berkapasitas 72 orang, lalu kapasitas 96 orang, bahkan pesawat kapasitas di atas 100 penumpang dengan pesawat B 737 pun dapat mendarat di Bandara Silangit. Hingga saat ini, sudah ada beberapa maskapai penerbangan yang telah melakukan penerbangan dari dan menuju Bandara Silangit, yakni maskapai Garuda Indonesia, Sriwijaya Air, Wings Air.
Kehadiran Bandara Silangit memberikan dampak positif bagi sektor pariwisata dan perekonomian masyarakat sekitar. “Merealisasikan kemandirian ekonomi masyarakat seperti tertuang dalam Nawacita Jokowi butir 7 tampaknya akan tepat diterapkan melalui perbaikan infrastruktur udara seperti bandara, maskapai, serta Air Navigation dikombinasikan dengan keindahan alam serpihan surga yang dipunyai Indonesia akan tercipta pertumbuhan ekonomi yang signifikan untuk daerah yang memiliki potensi besar dengan kelebihan Danau Toba yang berada di Silangit Siborong-borong, Tapanuli Utara, ini,” ujar Agus.
Awalnya, bandara ini hanya memiliki landasan sepanjang 400 meter, lalu diperpanjang menjadi 900 meter yang diresmikan pada Maret 2005. Kemudian, panjang landasannya ditambah menjadi 1.400 meter, lalu secara bertahap meningkat menjadi 2.250 meter, 2.400 meter, dan saat ini pengembangan landasan pacu sudah mencapai panjang 2.650 meter dengan lebar 45 meter.
Sejak bandara ini diperluas dan ditingkatkan kapasitasnya, ditambah lagi dengan promosi gencar dari Presiden Jokowi, jumlah penumpang di Bandara Silangit meningkat 14 kali lipat atau 1.400 persen. “Diharapkan dengan dijadikannya Bandara Silangit sebagai bandara internasional akan semakin menarik minat wisatawan domestik dan mancanegara untuk berkunjung ke Danau Toba,” ujar Agus.
KOMENTAR
0