Biaya Perizinan Event Akan Distandarisasi 

Thursday, 02 March 23 Bayu Hari
Afternoon Tea ASPERAPI

Merespon keluhan para organizer terkait dengan perizinan penyelenggaraan acara, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) sedang mengupayakan adanya standarisasi yang berlaku secara nasional. 

“Tidak masalah bayar, selama itu transparan, ada standarisasinya, dan legal,” kata Vincensius Jemadu, Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggaraan Kegiatan Kemenparekraf dalam acara Afternoon Tea ASPERAPI yang berlangsung pada 2 Maret 2023 di Ritz-Carlton Jakarta. 

Selanjutnya ia menjelaskan, hal tersebut juga menjadi perhatian Presiden dengan memberikan arahan kepada Kemenparekraf, POLRI, dan beberapa instansi terkait untuk segera menyusun standarnya, tarifnya, dan mekanisme pembayarannya, 

BACA JUGA:   World Superbike Mandalika Tawarkan Tiket Harian Mulai Dari Rp150 Ribu

“Jadi terkait tarif, nanti akan ada standar yang berlaku seluruh Indonesia. Dan pembayarannya secara cashless,” katanya.  

Selain perihal perizinan, topik menarik yang dibahas dalam acara tersebut adalah skema subvention dari pemerintah untuk para pelaku usaha MICE. Terkait dengan hal itu, Andhika Permata, Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi DKI Jakarta berkomitmen untuk mendukung sektor MICE.

Ia menjelaskan, Disparekraf DKI Jakarta mempunyai dua program terkait hal tersebut. Pertama program kemitraan berbasis ekraf. Kedua, program dukungan penyelenggaraan acara di Jakarta. 

BACA JUGA:   Asperapi Peduli Aceh

“Itu bentuk supporting dari kami. Misalnya, kebutuhan culture performance, MC, Abang None Jakarta, dan city tour. Itu bisa diberikan secara gratis,” kata Andhika. 

Sementara itu, Vincensius mengatakan bahwa industri MICE merupakan salah satu sektor yang recovery-nya terbilang cepat dan merupakan salah satu instrumen penting untuk mendorong perekonomian nasional.   

Seiring dengan dibuka border antarnegara, Kemenparekraf juga akan semakin masif untuk memfasilitasi pelaku untuk berpromosi ke beberapa negara yang menjadi pasar Indonesia, semisal Tiongkok, Australia, dan negara di kawasan Asia Tenggara. 

BACA JUGA:   Dyandra Promosindo Gelar Event Lari Virtual

“Saya yakin sektor MICE akan meningkat secara signifikan. Tapi itu tidak bisa dilakukan sendiri-sendiri. Harus berkolaborasi,” kata Vincensius. 

Akselerasi sektor MICE ini sesuai dengan program Kemenparekraf yang lebih menekankan pada unsur kualitas dibandingkan kuantitas turis. Mengapa? karena spending turis leisure itu lebih tinggi dibandingkan leisure.