Bima Arya Tata Bogor demi Kebun Raya Bogor

Friday, 07 February 20 Herry Drajat

Pentahelix menjadi konsep yang terus digaungkan oleh pemerintah dalam mengembangkan destinasi wisata. Bahkan, pentahelix ini telah dituangkan dalam Peraturan Menteri (Permen) Pariwisata Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2016 yang berisikan Pedoman Destinasi Pariwisata Berkelanjutan bahwa untuk menciptakan orkestrasi dan memastikan kualitas aktivitas, fasilitas, pelayanan, dan untuk menciptakan pengalaman dan nilai manfaat kepariwisataan agar memberikan keuntungan dan manfaat pada masyarakat dan lingkungan, maka diperlukan pendorong sistem kepariwisataan melalui optimalisasi peran bisnis, pemerintah, komunitas, akademisi, dan media.

Salah satu implementasi dari konsep pentahelix adalah kemitraan antara LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia) dengan PT Mitra Natura Raya untuk mendukung tugas fungsi kebun raya dalam riset dan penyelamatan dari jenis tumbuhan di Indonesia melalui konservasi ex situ agar bisa dikelola secara lebih baik serta untuk mendukung fungsi pelayanan publik. Tujuan utama dari kemitraan ini adalah untuk memperkuat fungsi kebun raya, yaitu fungsi konservasi, pendidikan lingkungan, dan wisata yang berbasis edukasi dan konservasi.

BACA JUGA:   Sandiaga Uno Dorong Potensi Wisata Danau Toba Lewat Event Olahraga

Selain itu, LIPI dan PT Mitra Natura Raya juga bekerja sama dengan unsur pemerintahan, yakni Pemkot Bogor, dalam mengelola Kebun Raya Bogor.

Bima Arya, Wali Kota Bogor, mengatakan, “Ini yang selalu dipesankan oleh Presiden, sebuah implementasi dari konsep pentahelix, yaitu bermitra berkolaborasi. Ini sempurna, ada unsur pemerintah, akademisi, korporasi/swasta, media, dan komunitas.”  

BACA JUGA:   Dampak Kebakaran Hutan Tak Sebanding dengan COVID-19

Bima Arya menjelaskan, “Kebun raya akan digarap dengan konsep pentahelix, ada swastanya dengan sentuhan profesional, teman-teman media yang akan mengekspos, lalu teman-teman komunitas yang menjaga secara bersama-sama, di antaranya komunitas lingkungan, komunitas peduli Ciliwung, dan pemerintah kota yang menyiapkan regulasi dan intervensi fisik.”

Menurut Bima Arya, untuk mendukung kemitraan tersebut, Pemkot akan menyelaraskan pembangunan di seputar Kebun Raya Bogor, seperti menyiapkan jalur hijau, pedestrian, kebersihan, dan penataan DAS Ciliwung.

BACA JUGA:   Masa "Sunset" Perhotelan Indonesia

“Sekarang ini yang paling penting adalah diatur traffic orang maupun kendaraan. Kita berharap ke depan tidak ada kendaraan masuk ke sini supaya konservasi betul-betul terjaga secara maksimal. Pemkot akan membangun lahan parkir di area pasar Bogor sekarang, mudah-mudahan tahun depan bisa terlaksana,” ujar Bima.