Bukan Insentif, Kemenparekraf Gunakan Kolaborasi Marketing Untuk Menarik Wisman ke Indonesia

Tuesday, 14 March 23 Bonita Ningsih
Kode Etik Pariwisata
Wisatawan asing mengenakan kain bali saat mengunjungi pura di Pura Luhur, Uluwatu, Bali.

Pemerintah Taiwan akan memberikan insentif wisata kepada kelompok turis asing yang memasuki negaranya, termasuk dari Indonesia. Insentif diberikan dalam bentuk kartu tiket elektronik yang dapat digunakan untuk beberapa kebutuhan tur selama di Taiwan.

Kartu elektronik tersebut dapat digunakan untuk kebutuhan selama di Taiwan seperti akomodasi, menonton pertunjukan seni budaya, hingga membeli makanan. Jumlah insentif yang diberikan akan disesuaikan dengan jumlah wisatawan yang tergabung dalam satu grup serta durasi tinggal saat di Taiwan.

Pemberian insentif tersebut dilakukan sebagai salah satu langkah untuk meningkatkan jumlah wisatawan mancanegara ke Taiwan. Meskipun terbilang efektif, pemerintah Indonesia tidak akan mencontoh cara tersebut karena sudah ada strategi lain yang akan diterapkan di tahun ini. 

BACA JUGA:   Arief Yahya: Wakatobi Mempunyai Anugerah yang Besar

“Saat ini kita sudah tidak lagi menggunakan strategi insentif tersebut. Kami akan datangkan wisman melalui konsep 3G yaitu gercep, geber, dan gaspol,” kata Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno, saat menghadiri “The Weekly Brief with Sandi Uno” pada 13 Maret 2023 di Gedung Sapta Pesona Kemenparekraf.

Konsep 3G akan diterapkan dalam bentuk kolaboratif marketing dengan mengajak berbagai pihak untuk terlibat di dalamnya. Menurutnya, langkah tersebut menjadi paling efektif saat ini mengingat adanya keterbatasan anggaran untuk pemerintah.

BACA JUGA:   Perhimpunan Kebun Binatang Minta Limpahan Makanan dari Hotel

Dengan kondisi tersebut, pemerintah akan fokus mendorong jumlah wisatawan berkualitas yang berada di level middle up. Pasalnya, wisatawan dengan level menengah ke atas dianggap tidak membutuhkan insentif ketika melakukan perjalanan wisata.

“Jadi, kami mendorong wisatawan middle up dan fokus pada produk experience, quality, sustainable, dan luxury tourism,” Sandiaga menambahkan.

Selain itu, Kemenparekraf juga secara aktif berpartisipasi dalam ajang bursa pariwisata Internasional untuk meningkatkan jumlah wisman. Pada 2023, Kemenparekraf, telah terdaftar dalam event ITB Berlin, SATTE di India, hingga Tourism Expo Japan.

“Ternyata dengan mengikuti bursa pariwisata tersebut, kunjungan wisman kita mulai Januari hingga akhir 2022 itu mengalami peningkatan tanpa kita berikan insentif,” ucap Sandiaga.

BACA JUGA:   Platform MICE.id akan Dilengkapi dengan Tur Virtual Ruang Meeting

Menurutnya, pada 2022, telah terjadi peningkatan jumlah wisman sebanyak 125 persen atau tembus 5,5 juta yang melampaui target batas atas di 3,6 juta. Dengan jumlah wisman tersebut, Indonesia juga berhasil menciptakan nilai devisa hampir US$ 4,3 miliar di tahun 2022.