Empat Dukungan Kemenparekraf Tumbuhkan MICE di Ibu Kota Nusantara

Thursday, 14 March 24 Harry
titik nol ibu kota nusantara

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga memaparkan empat dukungan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dalam pengembangan bisnis MICE di IKN (Ibu Kota Nusantara). Dukungan pertama adalah perayaan ulang tahun Indonesia ke-79 yang untuk pertama kalinya akan digelar di IKN, yakni pada 17 Agustus 2024. Acara tersebut akan dihadiri oleh Presiden dan Wakil Presiden serta tamu VVIP dari pejabat negara lainnya maupun dari para perwakilan negara sahabat.

Kedua adalah promosi tiga event di Kalimantan Timur yang termasuk dalam Karisma Event Nusantara (KEN). Ketiga event tersebut adalah Pesta Adat dan Budaya Lom Plai yang akan diadakan di Kabupaten Kutai Timur pada 18 Maret-23 April 2024, lalu ada Balikpapan Fest di Balikpapan pada 26-29 September 2024, serta ada Hudoq Pekayang di Kabupaten Mahakam Ulu yang berlangsung pada 20-22 Oktober 2024.

BACA JUGA:   Menikmati Korea Utara Sambil Maraton

Dukungan yang ketiga dari Kemenparekraf adalah melakukan penyusunan kajian pemetaan potensi MICE (Meeting, Incentive, Conference, dan Exhibition) IKN yang akan menjadi dasar pengembangan bisnis MICE di IKN.

Yang terakhir adalah penyelenggaraan event tahunan TAFISA (The Association for International Sport for All) yang akan diselenggarakan di IKN pada 6 Oktober 2024. Acara ini juga bertepatan dengan Hari Jalan Kaki Sedunia, yang ditargetkan diikuti 10.000 peserta.

BACA JUGA:   Melodi Kemerdekaan 2024 Gandeng JKT48 Aransemen Ulang Lagu Daerah

“Dengan keempat dukungan tersebut, kita berharap bisa menjadi magnet untuk menarik kunjungan wisatawan mancanegara dan wisatawan nusantara ke IKN,” ujar Sandiaga Uno.

Sektor pariwisata dan ekonomi kreatif diperkirakan menyumbang 12 persen terhadap PDB nasional, dan juga menciptakan sekitar 15 juta lapangan pekerjaan. Terkait pengembangan pariwisata di IKN, Sandiaga menambahkan, “Visi kami adalah fokus menciptakan green tourism, yang berfokus pada pariwisata berkualitas dan berkelanjutan. Dan harus didukung oleh sektor ekonomi kreatif yang inklusif dan menjadi lokomotif.”