Selain memiliki obyek wisata Labuan Bajo, Taman Nasional Komodo, dan Pulau Padar yang sudah populer, Nusa Tenggara Timur ternyata masih menyimpan potensi wisata lain. Pada tahun depan, Pemprov NTT berencana mengembangkan wisata baru, yakni wisata padang ternak. Adapun wisata padang ternak yang akan dikembangkan seluas ribuan hektare ada di Pulau Timor dan Sumba Timur.
Marius Ardu Jelamu, Kepala Dinas Provinsi Nusa Tenggara Timur, mengatakan, kedua lokasi tersebut merupakan wilayah yang memiliki hewan ternak khas Nusa Tenggara Timur, seperti sapi dan kuda. Dinas Pariwisata NTT akan bekerja sama dengan Dinas Peternakan untuk membangun padang wisata ternak yang indah.
Marius mengatakan, nantinya wisatawan akan mendapatkan pengalaman berharga di padang wisata ternak ini. Wisatawan bisa melakukan aktivitas yang biasanya dilakukan oleh masyarakat setempat, seperti beternak, cara memelihara hewan, memberi makan hewan ternak, memandikan hewan ternak, hingga berkeliling dengan hewan ternak. Menariknya, para wisatawan akan mengenakan pakaian adat ke tujuan wisata yang ada di sekitarnya.
“Hewan-hewan yang ada di padang ternak itu merupakan hewan ritual adat Nusa Tenggara Timur, seperti kuda. Nantinya kuda tersebut akan dihiasi, dan wisatawan juga bisa mengendarainya dengan menggunakan pakaian adat yang ada di Nusa Tenggara Timur,” ungkap Marius.
Namun, pengembangan obyek wisata padang ternak ini masih memiliki beberapa hal yang perlu dibenahi. Pertama, untuk SDM di wisata padang ternak akan menerima pembekalan ilmu kepariwisataan. Pengembala hewan ternak nantinya juga akan didampingi oleh pemandu wisata lokal dari asosiasi pramuwisata untuk menyambut wisatawan domestik maupun mancanegara.
“Wisata alam bawah laut sudah tidak diragukan lagi di Nusa Tenggara Timur. Wisata padang ternak ini akan menjadi alternatif pilihan berlibur para wisatawan mancanegara setelah wisata bahari,” kata Marius.
Pada 2017, jumlah kunjungan wisman ke NTT mencapai 593.000 orang. Marius berharap pada 2018 jumlah kunjungan wisatawannya meningkat 20-30 persen.
KOMENTAR
0