Libur natal dan tahun baru (nataru) menjadi momen terbaik untuk membangkitkan eknonomi dan pariwisata Indonesia. Meskipun berada di tengah badai pandemi Covid-19, pelaku pariwisata berhasil meningkatkan bisnisnya dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat.
“Saya melihat momen nataru menjadi transformasi karena sudah ada kegiatan signifikan dari masyarakat. Pelaku usaha juga kami apresiasi karena sudah mampu berinovasi dan adaptasi di tengah kondisi saat ini,” ujar Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno, di Jakarta.
Sandiaga mengatakan, beberapa destinasi wisata yang telah kembali dibuka mulai menunjukkan peningkatan yang signifikan saat libur nataru kemarin. Berdasarkan data yang diterima Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), jumlah kunjungan ke Taman Impian Jaya Ancol sudah menembus 18 ribu selama libur nataru.
Untuk Taman Mini Indonesia Indah (TMII) telah dipadati 15.741 pengunjung pada tanggal 1 Januari 2022. Sementara itu pada tanggal 2 Januari 2022, TMII telah dikunjungi 16.137 orang.
Kemudian, pada tanggal 1 Januari 2022, Taman Margasatwa Ragunan telah dikunjungi 17.866 orang yang datang. Sedangkan, pada 2 Januari 2022 tercatat sebanyak 16.909 pengunjung mendatangi Ragunan.
Terkait jumlah kunjungan wisatawan ke Bali saat libur nataru, terpantau ada 11.271 orang yang melakukan keberangkatan pada tanggal 1 Januari 2022. Jumlah keberangkatan penumpang tersebut telah diangkut dengan 81 penerbangan.
“Bahkan, saat akhir pekan, ada sekitar 1.000 wisatawan yang berkunjung ke Nusa Penida, Bali,” Sandiaga menambahkan.
Dengan berakhirnya masa liburan akhir tahun, diprediksi jumlah keberangkatan akan meningkat. Kemenparekraf memprediksi ada sekitar 15 ribu lebih penumpang yang akan meninggalkan Bali. Rata-rata kunjungan diprediksi akan meningkat 2-3 kali lipat saat libur nataru 2022.
“Usai libur nataru berakhir, kami sudah melakukan evaluasi bahwa semua kegiatan dijalankan dengan prokes yang baik, disiplin, dan kepatuhan. Hasilnya, libur nataru kemarin menunjukkan grafik yang sehat dan itu sudah kami pastikan sendiri saat datang ke lapangan,” katanya lagi.
Dalam hal ini, Sandiaga, mengapresiasi destinasi wisata yang berada di beberapa wilayah Indonesia karena telah mampu menerapkan protokol kesehatan yang ketat dan terintegrasi dengan aplikasi Pedulilindungi. Bahkan, destinasi wisata seperti Ancol dan Ragunan yang berada di DKI Jakarta telah menerapkan sistem preregistrasi sebelum memasuki kawasan tersebut.
Beberapa provinsi lainnya yang juga sudah menerapkan pengendalian protokol Kesehatan dengan baik adalah Kalimantan Utara (99,52 persen), Maluku (98,56 persen), Kepulauan Riau (97,55 persen), Sulawesi Tengah (97,50 persen), dan Bali (97,30 persen).
KOMENTAR
0