Kemenparekraf Antisipasi Membludaknya Jumlah Pemudik di Destinasi Wisata

Wednesday, 27 April 22 Bonita Ningsih

Pemerintah telah memprediksi akan ada 85,5 juta masyarakat yang berencana untuk mudik pada Lebaran tahun ini. Dari jumlah tersebut, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi (Kemenparekraf) memproyeksikan ada 48 juta pemudik yang akan melakukan kegiatan wisata di daerahnya masing-masing.

Dengan tingginya jumlah pemudik di tengah pandemi, Kemenparekraf, mengimbau agar masyarakat tetap mematuhi protokol kesehatan secara ketat dan disiplin. Penerapan protokol kesehatan wajib dilakukan saat berada di moda transportasi hingga tempat-tempat umum seperti destinasi wisata dan sentral ekonomi kreatif.

“Kita harus betul-betul mempersiapkan kendaraan dalam kondisi prima, tidak mengantuk, istirahat yang cukup, dan juga harus CHSE-nya terpenuhi. Tujuannya agar kita dapat menyukseskan program pemerintah yaitu mudik aman dan nyaman,” ujar Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno, saat Weekly Press Briefing Kemenparekraf.

BACA JUGA:   Presiden Jokowi Kejutkan Synchronize Fest 2017

Selain itu, Kemenparekraf, juga akan melakukan beberapa cara untuk mengantisipasi meledaknya jumlah pengunjung di lokasi wisata saat libur Lebaran tiba. Salah satu caranya adalah dengan mempersiapkan jalur alternatif atau jalur lintas selatan (JLS) ke destinasi wisata dan sentra ekonomi kreatif termasuk kuliner.

“Ini menjadi potensi besar kita untuk bangkit, membuka peluang usaha, dan menciptakan lapangan kerja sebanyaknya,” Sandiaga menambahkan.

Untuk memaksimalkan strategi tersebut, Kemenparekraf, berkolaborasi dinas pariwisata pemerintah daerah yang berada dalam lintasan JLS dan juga kementerian/lembaga terkait. Kolaborasi yang akan dilakukan adalah menyiapkan travel plan yang terdiri dari potensi pariwisata dan fasilitas bagi para pemudik yang memanfaatkan JLS ini.

Sekretaris Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kemenparekraf, Oneng Setya Harini, menambahkan bahwa pihaknya juga sudah membentuk tim monitoring dan evaluasi selama libur Lebaran nanti. Kemenparekraf juga telah mengirimkan surat imbauan kepada Kepala Dinas Pariwisata untuk memantau kunjungan wisatawan dan memberikan laporan terkait kondisi kunjungan di destinasi wisata.

BACA JUGA:   Sambut Event Internasional, Pemerintah Tata Ulang TMII

“Imbauan terhadap daerah bagaimana mereka memonitoring protokol CHSE di destinasi wisata. Kita juga sudah melalukan kolaborasi yang luar biasa di internal Kemenparekraf dengan membuat program revitalisasi khususny amenitas di tempat-tempat wisata,” kata Oneng.

Deputi Bidang Industri dan Investasi Kemenparekraf, Henky Manurung, menjelaskan bahwa Kemenparekraf juga telah menyiapkan 15 titik posko mudik mulai dari Lampung hingga Jawa Timur. Dengan harapan, posko tersebut dapat menjadi relax corner atau tempat peristirahatan para pemudik sebelum melanjutkan perjalanannya.

Dalam posko mudik tersebut, Kemenparekraf berencana akan membagikan 1.200 voucher bagi pelaku mudik. Hal tersebut dilakukan sebagai bentuk apresiasi atau penghargaan kepada masyarakat yang turut berperan dalam mendorong kebangkitan ekonomi.

BACA JUGA:   Kemenparekraf Sediakan Paket Wisata Untuk Delegasi G20

“Kita akan terus berkoordinasi dengan Dinas Pariwisata setempat, pemerintah kota, kabupaten, hingga asosiasi terkait untuk monitoring ini semua. Libur Lebaran dan cuti bersama ini akan menjadi momentum terbaik bagi mereka semua,” ucap Henky.

Selanjutnya, Menparekraf, juga terus memberikan edukasi kepada masyarakat agar lebih cermat dalam memilih dan menggunakan bus pariwisata. Sosialisasi akan terus dilakukan bersama-sama dengan kementerian/lembaga terkait dan juga pemerintah setempat.

“Kita harus pastikan ada penggunaan bus pariwisata yang aman dan nyaman untuk para pemudik,” ungkap Sandiaga.