Kemenparekraf Gali Potensi Kerja Sama dengan Saudi Arabia

Friday, 16 July 21 Bonita Ningsih

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menggali potensi kerja sama dengan Kedutaan Besar Kerajaan Arab Saudi untuk Indonesia. Melalui pertemuan secara virtual, keduanya mencoba menjajaki potensi perluasan kerja sama di bidang pariwisata dan ekonomi kreatif antara Indonesia dengan Saudi Arabia.

Peluang kerja sama yang ditawarkan Indonesia adalah mengadakan program internship untuk enam Perguruan Tinggi Negeri Pariwisata yang dinaungi Kemenparekraf ke Saudi Arabia. Sedangkan, Saudia Arabia meminta dukungan Indonesia dalam upaya pemindahan kantor pusat World Tourism Organization (WTO) dari Madrid ke Riyadh.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan dengan adanya peluang kerja sama ini diharapkan dapat mempererat hubungan bilateral antar-kedua negara. Selain itu, dapat membantu mempromosikan dan menghadirkan pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan di kedua negara.

BACA JUGA:   Lebih Dari 100 Acara MICE Internasional Hadir di Hong Kong

“Saya sangat optimistis pascapandemi ini kita bisa menghasilkan kerja sama dan saling berkolaborasi dalam mengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif di kedua negara,” ujar Sandiaga.

Potensi kerja sama ini juga diharapkan dapat menjadi tindak lanjut bagi payung kesepakatan di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. Pasalnya, saat ini belum ada MoU dan perjanjian kerja sama yang aktif di bidang ekonomi kreatif antara Indonesia dan Saudi Arabia.

“Draf terbaru MoU pariwisata antara dua negara diterima oleh pihak Indonesia per-2019 dan masih proses review sebelum ditandatangani. Untuk saat ini, belum ada MoU dan perjanjian kerja sama yang aktif di bidang ekonomi kreatif,” katanya lagi.

Deputi Bidang Pemasaran Kemenparekraf Nia Niscaya mengungkapkan jika peluang kerja sama ini dapat terlaksana akan memudahkan Indonesia untuk melakukan promosi di Saudi Arabia. Misalnya saja saat melakukan aktivitas sales mission sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di Saudi Arabia.

BACA JUGA:   Traveloka Kebanjiran Permintaan Refund dan Reschedule

“Jadi bisa saling bertukar info dalam cross culture program mengenai kebudayaan masing-masing baik Indonesia dan Saudi Arabia. Misalnya saja mempelajari pembuatan kerajinan tangan di Bali, begitu juga sebaliknya kami mendapatkan pengetahuan mengenai hospitality industries dan pariwisata di Saudi Arabia,” ungkap Nia.

Duta Besar Kerajaan Arab Saudi untuk Indonesia, Syekh Essam bin Abed Al-Thaqafi, menyambut baik pertemuan virtual ini dan berharap kedua negara ini bisa saling bekerja sama. Selain meminta dukungan pemindahan kantor pusat WTO, Syekh Essam, juga tertarik untuk bekerja sama di bidang pariwisata dan ekonomi kreatif.

BACA JUGA:   Kemenparekraf Usulkan Pengurangan PPH 10 Persen dan Pemberian Insentif Fiskal bagi Pelaku Pariwisata

Menurutnya banyak wisatawan Saudi Arabia yang sangat menyukai Bali sebagai destinasi wisata pilihan karena memiliki banyak ragam pantai yang indah. Oleh karenanya, Syekh Essam menilai bahwa Indonesia sangat sesuai dengan minat wisatawan Saudi Arabia.

“Semoga kita bisa melakukan virtual meeting sebagai tindak lanjut pembahasan kali ini agar lebih rinci lagi. Saya juga berharap peluang kerja sama ini dapat dituangkan dalam nota kesepahaman,” ucap Syekh Essam.