KTT ASEAN Sukses Digelar, Kinerja Hotel Jakarta Meningkat pada Q3 2023

Wednesday, 04 October 23 Bonita Ningsih
default

Kesuksesan penyelenggaraan KTT ASEAN 2023 memberikan dampak positif bagi kinerja hotel yang berada di wilayah Jakarta. Berdasarkan data dari Colliers Indonesia, rata-rata tingkat hunian hotel Jakarta pada year to date (YTD) 2023 berada di angka 62 hingga 65 persen. 

“Khusus kuartal tiga (Q3) ini, kami melihat KTT ASEAN memberikan dampak cukup positif terutama bagi hotel bintang 5. Walaupun ini hanya seasonal, tetapi dampaknya cukup baik,” ungkap Ferry Salanto, Colliers Indonesia Head of Research, dalam Colliers Virtual Media Briefing yang digelar pada 4 Oktober 2023. 

Selain tingkat hunian (okupansi), tarif harian rata-rata kamar (ADR) pada hotel-hotel di Jakarta juga sudah menunjukkan angka yang baik. Berdasarkan data dari Colliers Indonesia, rata-rata ADR hotel di Jakarta pada bulan Juli dan Agustus 2023 sudah menyentuh angka US$65.

BACA JUGA:   Hotel Park Regis Arion Kemang Gelar Buka Puasa dan Santunan Anak Yatim

“Dari segi ADR, hotel di Jakarta sudah mendekati posisinya di waktu sebelum pandemi. Secara keseluruhan, hotel di Jakarta sudah cukup recovery hingga kuartal tiga 2023 ini,” dia menambahkan.

Tak sampai di sini, menurut Ferry, kinerja hotel di Jakarta akan terus meningkat hingga kuartal empat 2023. Pasalnya, akan banyak kegiatan MICE yang digelar pada periode tersebut yang didominasi oleh pasar pemerintahan dan swasta.

BACA JUGA:   Novotel Jakarta Cikini Gelar Kegiatan Hidup Sehat Sekaligus Jelajah Sejarah Kota Jakarta

“Puncaknya akan ada di bulan Oktober dan November 2023 nanti. Namun, secara siklus yang umum, bulan Desember nanti akan terjadi penurunan kembali sejalan dengan liburan Natal dan Tahun Baru,” ucap Ferry lagi.

Bahkan menurut Ferry, kondisi tersebut akan terus berlanjut hingga tahun depan terutama pada kuartal pertama 2024. Ferry menilai, akan terjadi perlambatan bisnis hotel pada periode tersebut khususnya dari sektor korporasi dan adanya tahun politik di 2024 mendatang.

“Ditambah dengan adanya bulan Ramadan di Maret 2024 mendatang, membuat banyak aktivitas bisnis meredup sehingga memengaruhi kinerja hotel di Jakarta. Namun, ini menjadi sesuatu yang terjadi setiap tahunnya karena memang biasanya menjelang puasa dan Lebaran, aktivitas hotel di Jakarta akan melambat,” jelasnya.

BACA JUGA:   Gran Melia Jakarta Hadirkan Jimbaran Sebagai Venue Acara Baru

Kendati demikian, Ferry, memprediksi aktivitas bisnis hotel di Jakarta akan mendapatkan momentumnya kembali pada Q2 2024. Selain itu, hasil pemilu juga akan menentukan kegiatan bisnis pada periode-periode berikutnya sehingga berpengaruh besar terhadap kinerja hotel di Jakarta.