Seluruh maskapai penerbangan dunia mulai mengalihkan rute penerbangannya tidak lagi melalui area udara Iran setelah Iran melancarkan serangan lebih dari belasan misil ke dua markas militer Amerika di Irak.
Pihak Singapore Airlines pada Rabu (8 Januari 2020) memberi pernyataan bahwa penerbangan menuju Eropa dan dari Eropa telah dialihkan dari jalur udara Iran, dan Singapore Airlines masih memantau perkembangan terbaru untuk segera melakukan penyesuaian lagi jika diperlukan.
Sementara itu, maskapai EVA Air dari Taiwan juga mulai menghindari terbang di area udara Iran sejak Rabu pagi untuk pesawat dari dan ke Eropa. Hal itu bertujuan memastikan keamanan dan keselamatan pengguna maskapai itu sendiri.
Pihak Malaysia Airlines juga mengeluarkan pernyataan pada Rabu menyusul peristiwa terbaru yang melibatkan perang antara Amerika dan Iran tersebut, yakni Malaysia Airlines akan menghindari konflik yang terjadi di area udara Iran.
Baik EVA Air dan Malaysia Airlines juga menambahkan bahwa maskapai mereka tidak terbang melewati Irak.
Di Amerika Serikat, Federal Aviation Administration (FAA) mengeluarkan peringatan bagi maskapai non militer Amerika Serikat untuk tidak beroperasi di area udara Irak dan Iran, serta wilayah perairan Teluk Persia dan Teluk Oman.
Maskapai besar Amerika Serikat, termasuk American Airlines (AAL) dan Delta (DAL), saat ini memang tidak terbang di atas Iran. United (UAL) juga telah menyesuaikan rute penerbangannya sejak Juni 2019 menyusul ditembaknya drone Amerika oleh Iran di Selat Hormuz.
KOMENTAR
0