Sesuai dengan amanat Musyawarah Nasional, pengurus Asosiasi Perusahaan Pameran Indonesia periode 2015-2019 menyelenggarakan rapat kerja nasional (rakernas) pada 16-19 Februari 2017 di Hotel Hakaya Plaza, Balikpapan, Kalimantan Timur. Pelaksanaan rakernas ini juga bertepatan dengan perayaan hari ulang tahun ASPERAPI yang ke-27 pada 17 Februari 2017.
Rapat kerja ini dihadiri oleh Dewan Pengurus Pusat, 13 Dewan Pengurus Daerah, dan 1 Dewan Pengurus Cabang yang membawahi lebih dari 616 perusahaan industri pameran di seluruh Indonesia. Dari data saat ini, jumlah perusahaan terbanyak berada di Jakarta dengan jumlah 264 perusahaan, diikuti oleh Jawa Barat dengan 151 perusahaan, dan selebihnya tersebar di 11 provinsi, termasuk di Kalimantan Timur yang baru bergabung pada 2011.
Kalimantan Timur ditetapkan sebagai tuan rumah Rakernas ASPERAPI 2017 karena dinilai memiliki potensi MICE yang perlu dioptimalkan, sesuai dengan tema rakernas yang diangkat, yaitu “Membangun Kemitraan dalam Menggali Potensi MICE di Indonesia Timur”. Kalimantan Timur memiliki banyak potensi dan sumber daya alam yang belum dikembangkan secara maksimal, termasuk di sektor pariwisata.
Pembangunan sektor pariwisata diharap dapat memberikan manfaat bagi masyarakat karena sektor pariwisata merupakan salah satu sektor pembangunan di bidang ekonomi. Kegiatan pariwisata merupakan salah satu sektor non-migas yang diharap dapat memberikan kontribusi cukup besar terhadap perekonomian negara. Usaha pengembangan pariwisata ini didukung oleh UU No. 10 Tahun 2009 yang menyebutkan bahwa keberadaan obyek wisata pada suatu daerah akan sangat menguntungkan, antara lain meningkatnya Pendapatan Asli Daerah (PAD), meningkatkan taraf hidup masyarakat, memperluas kesempatan kerja, meningkatkan rasa cinta lingkungan, serta melestarikan alam dan budaya setempat.
Selain itu, Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur juga baru memiliki Convention Hall Samarinda yang berlokasi di Kompleks Stadion Madya Sempaja, Samarinda. Gedung empat lantai ini memiliki luas 4.000 meter persegi untuk convention hall dan berkapasitas 5.000 orang untuk plenary.
Selama empat hari, para peserta raker akan berkumpul dan berdiskusi untuk memajukan industri pameran nasional, dimulai dengan panel diskusi tentang potensi Kalimantan Timur sebagai destinasi MICE. Acara raker ini dilanjutkan dengan kegiatan “Discovery Derawan with ASPERAPI” pada hari kedua.
Industri pameran nasional dari tahun ke tahun mengalami peningkatan, baik dari segi jumlah, mutu kegiatannya, maupun perusahaan penyelenggaranya. Dari data penyebaran jumlah pengusaha di seluruh Indonesia tampak bahwa tidak hanya Jakarta yang ramai kegiatan, tapi juga di seluruh pelosok Indonesia. Sepanjang 2016 telah terselenggara 354 pameran, baik berskala internasional maupun lokal, di Indonesia dan pada tahun 2017 saat ini telah tercatat 310 pameran yang sudah pasti akan diselenggarakan. Tentunya jumlah pameran tersebut akan bertambah jumlahnya hingga akhir tahun nanti. Peningkatan jumlah pameran tersebut dipicu oleh stabilitas ekonomi dan maraknya pemain asing yang masuk ke Indonesia, seperti UBM, Reed, Tarsus, ITE, MMI, HKTDC, CCPIT, dan Comexposium.
Effi Setiabudi, Ketua Umum DPP ASPERAPI, mengatakan, situasi ini sangat menggembirakan, tapi juga menghadirkan banyak tantangan bagi para pemain lokal yang apabila tidak dapat mengimbanginya akan tergerus oleh arus globalisasi. Karena itu, ASPERAPI terus mengedukasi seluruh anggotanya untuk mempersiapkan diri. Sejak kepengurusan ASPERAPI 2015 – 2019 dimulai, telah dilaksanakan lebih dari 10 kali seminar dan pelatihan yang membahas hal tersebut.
Penulis: Nurdin Alfahmi
KOMENTAR
0