Perputaran Uang di Sektor Parekraf selama Libur Lebaran Mencapai Rp369,8 Triliun

Tuesday, 16 April 24 Khanisa Azahra

Libur Lebaran menjadi momen yang sangat ditunggu-tunggu oleh masyarakat Indonesia untuk berlibur serta berkumpul bersama keluarga. Untuk itu, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif melakukan survei terhadap 1.758 responden untuk mengungkap minat wisata masyarakat pada momen Lebaran tahun ini.

Hasil survei menunjukkan bahwa destinasi wisata pantai menjadi pilihan utama dengan 56,1% atau 987 dari 1.758 responden memilihnya sebagai tujuan liburan favorit. Pusat kuliner juga menjadi incaran dengan perolehan 50,8% atau 893 responden dari. Selanjutnya, pegunungan/agrowisata dipilih oleh 41,9% atau 737 responden sebagai destinasi yang diminati, diikuti pusat perbelanjaan/mal dengan 24,6% atau 432 responden.

Terkait preferensi aktivitas wisata, survei mengungkapkan bahwa 89,9% atau 1.580 dari 1.758 responden lebih memilih untuk berwisata bersama keluarga. Lalu, sebanyak 74,9% atau 1.316 responden berencana menggunakan kendaraan pribadi sebagai moda transportasi utama untuk berlibur.

BACA JUGA:   Kemenparekraf Paparkan Capaian Kinerja Tahun 2023 

Sementara itu, durasi wisata 2-4 hari menjadi pilihan 36,2% atau 637 responden, dan 34,5% atau 607 responden lebih memilih liburan singkat 1 hari (daytrip). Hal tersebut menunjukkan kecenderungan untuk menikmati liburan berkualitas meski dalam waktu terbatas.

Untuk akomodasi, hotel berbintang dipilih oleh 34,5% atau 607 responden, sedangkan 26,9% atau 473 responden lebih memilih akomodasi keluarga. Selain itu, destinasi wisata favorit masih didominasi oleh lokasi-lokasi ikonik di Pulau Jawa, seperti Malioboro, Ciwidey, Pangandaran, Parangtritis, Puncak Bogor, Ragunan, Lembang, Borobudur, dan Bromo. Pulau Jawa pun tetap menjadi primadona bagi para wisatawan domestik dengan infrastruktur yang memadai dan akses yang mudah.

BACA JUGA:   Malaysia dan Australia Mendominasi Kunjungan Wisman pada Maret 2024

Pengeluaran rata-rata untuk berwisata selama Lebaran 2024 diperkirakan mencapai Rp2,73 juta. Angka ini bervariasi tergantung durasi wisata, mulai dari Rp904.500 untuk wisata 1 hari hingga Rp7,6 juta untuk wisata lebih dari 7 hari. Pengeluaran tersebut untuk membayar akomodasi, transportasi, makanan dan minuman, serta oleh-oleh khas daerah.

Potensi perputaran ekonomi sektor parekraf selama momen Lebaran 2024 diproyeksikan mencapai angka menggembirakan Rp369,8 triliun. Angka ini didukung oleh peningkatan pergerakan masyarakat, waktu libur yang lebih panjang, pembagian bansos dan THR, serta daya beli masyarakat yang meningkat.

BACA JUGA:   Kunjungan Wisman Ke Indonesia Tumbuh Di Atas Malaysia Dan Singapura

Namun demikian, para wisatawan domestik mungkin menghadapi berbagai tantangan saat berlibur, seperti kemacetan, daya tarik wisata yang ramai atau penuh, kondisi cuaca yang tidak bersahabat, kenaikan harga, dan fasilitas yang kurang memadai. Namun, hal ini bukanlah penghalang bagi masyarakat Indonesia untuk menikmati liburan yang telah dinanti-nantikan.