Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno menggelar pertemuan dengan Japan Tourism Agency untuk membahas peluang kerja sama di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif agar dapat mendongkrak pergerakan wisatawan antar- kedua negara.
Dalam Bilateral Meeting di Kantor Japan Tourism Agency, Jepang, Sandiaga mengaku terkesan dengan cara Jepang mengemas event berskala internasional, seperti Olimpiade dan konser Taylor Swift. Juga outbond Jepang yang berkualitas, implementasi green tourism, dan community based tourism.
“Indonesia belajar banyak dari Jepang, terutama mengenai JETRO (Japan External Trade Organization) yang mempromosikan skema satu desa, satu produk,” kata Sandiaga.
Di sisi lain, Sandiaga menyampaikan, Indonesia saat ini juga sedang terus mempromosikan destinasi unggulan di luar Bali, seperti Labuan Bajo dan Yogyakarta, agar pergerakan wisatawan lebih merata ke daerah lainnya.
Jepang sendiri menjadi salah satu negara dengan kontribusi kunjungan wisatawan cukup banyak ke Indonesia. Pada tahun 2023 tercatat ada lebih dari 220.000 kunjungan wisatawan dari Jepang ke Indonesia.
Sandiaga memproyeksikan kunjungan wisman Jepang pada tahun 2024 akan meningkat hingga 500.000 kunjungan. Untuk mencapai target tersebut, maka diperlukan langkah-langkah kolaboratif dengan Jepang Tourism Agency.
“Tentunya diperkuat juga dengan kerangka kerja sama seperti MoC (Memorandum of Cooperation) atau MoU (Memorandum of Understanding) antara Jepang-Indonesia sehingga mendorong adanya manfaat bagi kedua negara,” kata Sandiaga.
Untuk itu, ruang lingkup yang bisa dikerjasamakan dengan Jepang mulai dari sharing best practice terkait penyelenggaraan event, pengembangan SDM dalam hal hospitality dan tourism, hingga konektivitas.
“Melalui kolaborasi tentunya kita harapkan pergerakan wisatawan semakin meningkat dan lapangan kerja juga tercipta,” ujar Sandiaga.
Ichiro Takahashi, Komisaris Japan Tourism Agency, menilai SDM Indonesia memiliki kemampuan yang luar biasa, dan hal ini bisa menjadi bahan kerja sama ke depan. Terlebih, banyak WNI yang telah bekerja di Jepang, terutama di sektor hospitality.
“Selain itu, Jepang juga belajar dari Indonesia pada perhelatan G20 2022 di mana Indonesia mengeluarkan dokumen yang membahas Community Based Tourism,” katanya.
Karenanya, Ichiro menyambut baik inisiasi Sandiaga untuk segera membuat MoC/MoU. Ichiro mengungkapkan, Indonesia menjadi mitra penting dalam sektor pariwisata karena Indonesia masuk dalam salah satu destinasi unggulan di Asia Tenggara.
“Pemerintah Jepang turut berupaya meningkatkan kerja sama pariwisata ke luar negeri, termasuk Indonesia,” kata Ichiro.
KOMENTAR
0