Strategi Kemenparekraf Untuk Tingkatkan Jumlah Wisatawan Mancanegara

Monday, 23 May 22 Bonita Ningsih

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno, mengumumkan telah terjadi peningkatan yang signifikan dari kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Bali. Menurutnya peningkatan tersebut telah terjadi sejak bulan Maret 2022 sehingga diharapkan menjadi sebuah sinyal dan momentum baik bagi pertumbuhan pariwisata Bali.

“Sudah banyak wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Bali. Mereka berasal dari beberapa negara yaitu Australia, Inggris, Singapura, Amerika, dan Perancis,” ungkap Sandiaga saat menghadiri Weekly Press Briefing Kemenparekraf, Senin, 23 Mei 2022.

Kendati demikian, Sandiaga, akan terus berupaya untuk semakin meningkatkan jumlah kunjungan wisman ke Bali dalam rangka pemulihan pariwisata pasca pandemi Covid-19. Tak hanya Bali, Kemenparekraf, juga telah menyiapkan sejumlah strategi untuk meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan ke destinasi dan sentra ekonomi di seluruh wilayah Indonesia.

Beberapa cara yang akan dilakukan di antaranya adalah berkolaborasi dengan perusahaan maskapai penerbangan internasional untuk menambah kuantitas dan jadwal penerbangannya ke Indonesia. Hal tersebut juga sejalan dengan promosi yang dilakukan Kemenparekraf dengan skema kerja sama terpadu.

BACA JUGA:   IFW 2022 Perkuat Aspek Teknologi dan Isu Keberlanjutan

Sandiaga menjelaskan, skema kerja sama terpadu yang dilakukan Kemenparekraf adalah dengan berpartisipasi dalam berbagai event seperti bursa pariwisata internasional. Beberapa event pariwisata internasional yang baru saja dihadiri Kemenparekraf adalah Arabian Travel Market (ATM) Dubai 2022 dan juga South Asia’s Travel & Tourism Exchange (SATTE) 2022.

“Kedua event tersebut menjadi contoh promosi kita dengan skema kerja sama terpadu. Kami juga akan melakukan kunjungan ke lima negara di atas karena mereka merupakan market-market sangat berpotensi untuk Bali,” ucap Sandiaga lagi. 

ATM Dubai 2022 merupakan bursa pariwisata internasional terbesar di kawasan Timur Tengah yang dilakukan secara hybrid. Penyelenggaraan luring dilakukan pada 9-12 Mei di Dubai World Trade Center dan daring pada 17-18 Mei 2022 di Bali. Tujuannya adalah untuk membangkitkan ekonomi dan membuka lapangan kerja sebesar-besarnya di Indonesia, khususnya Bali.

Keikutsertaan Indonesia pada ajang ini dilakukan dengan alasan karena pasar Timur Tengah khususnya Uni Emirat Arab menjadi salah satu penyumbang wisatawan terbesar ke Indonesia. Sandiaga mengungkapkan, pada 2019 silam ada sekitar 263.923 wisatawan asal Timur Tengah yang berkunjung ke Indonesia dengan kontribusi pemasukan devisa negara sejumlah Rp5,9 triliun.

BACA JUGA:   Kemenparekraf Akan Hadirkan Wisata MICE di Ujung Kulon

“Kami berharap partisipasi aktif Indonesia dalam ATM Dubai 2022 dapat meningkatkan kembali jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia yang pada akhirnya dapat berkontribusi pada peningkatan pendapatan devisa negara. Selain itu dapat menambah lapangan pekerjaan, sehingga ekonomi masyarakat bisa bangkit segera,” jelasnya lagi.

Promosi pariwisata Indonesia dalam ajang ini juga dilakukan karena kawasan Timur Tengah masuk ke dalam daftar pasar utama yang sangat strategis. Selain khusus untuk kawasan Timur Tengah, ATM Dubai juga membuka peluang bagi Indonesia untuk menarik lebih banyak pasar dari negara lain. Pasalnya, ada lebih dari 80 negara melakukan pemasaran pariwisatanya di bursa ini.

“Selain mempromosikan pariwisata Indonesia, kehadiran kami dalam ATM Dubai 2022, juga untuk memberikan informasi terkait relaksasi kebijakan pemerintah Indonesia dalam memberikan berbagai kemudahan untuk Pelaku Perjalanan Luar Negeri (PPLN), setelah pembukaan Bali pada Februari 2022,” kata Sandiaga.

BACA JUGA:   Taiwan Expo Akan Hadir di Surabaya

Sedangkan kegiatan SATTE 2022 telah dihadiri Kemenparekraf pada 18-20 Mei 2022 di India. Kegiatan ini menjadi ajang Kemenparekraf untuk menjaring wisman dari kawasan Asia Selatan dalam upaya membangkitkan sektor parekraf dan membuka lapangan kerja di Indonesia.

Menurut Sandiaga, Indonesia berpartisipasi dalam bursa pariwisata paling berpengaruh di Asia Selatan itu untuk menjaga eksistensi sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. Tak hanya itu, SATTE 2022 dijadikan sebagai wadah untuk memfasilitasi pelaku industri pariwisata di Indonesia agar dapat kembali mengefektifkan bisnisnya di India.

“Acara ini juga mendukung upaya pembukaan kembali pariwisata Indonesia bagi wisatawan mancanegara dalam rangka membangkitkan ekonomi dan membuka lapangan kerja,” dia menambahkan.