Tips Memahami Karakteristik Wisatawan Eropa dan Amerika

Thursday, 16 November 23 Bayu Hari

Direktorat Pemasaran Pariwisata Regional II, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (KEMENPAREKRAF) berkolaborasi dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menyusun strategi pemasaran 2024 untuk pasar Perancis, Jerman, Belanda, Inggris, Rusia, Amerika, Kanada, dan Arab Saudi. Delapan pasar tersebut ditengarai memiliki pengeluaran dan lama tinggal di atas rata-rata wisman yang bertandang ke Indonesia. 

Rerata pengeluaran turis asal delapan pasar tersebut mulai dari US$1,200 hingga US$1,500 per kunjungan dengan lama tinggal 13-19 hari. 

Berdasarkan studi yang dilakukan masing-masing pasar tersebut mempunyai karakteristik turis yang berbeda. Pasar Perancis misalnya, turisnya terkenal perfeksionis, perhatian dengan detail-detail kecil, peduli pada aspek lingkungan, dan sensitif terhadap kemacetan.  

Aktivitas yang digemari diantaranya mencari pengalaman seni-budaya, alam, kuliner, wisata sejarah. Untuk mendapatkan informasi tentang destinasi, umumnya mereka mengandalkan saran dari kolega saat akan menyusun rencana perjalanan. 

BACA JUGA:   Kemenparekraf Dorong Pelaksanaan Event di Daerah Untuk Daya Tarik Wisata

Pasar Jerman memiliki karakteristik wisatawan yang cenderung mengejar keindahan alam saat berlibur dan sering merencanakan liburan secara mandiri. Terlepas dari durasi liburan mereka, sebagian besar warga Jerman suka membeli komponen liburan mereka sendiri dan secara terpisah. Untuk aktivitas wisata, wisatawan asal Jerman memilih kegiatan ecotourism, medical tourism, dan sustainable tourism.

Sedangkan wisatawan asal Belanda tertarik bertandang ke Indonesia karena adanya sejarah peninggalan di masa lalu. Wisatawan asal Belanda memiliki minat yang kuat terhadap pengalaman budaya, aktivitas di alam terbuka, dan pilihan perjalanan berkelanjutan saat mengunjungi destinasi asing.

Wisatawan asal Inggris gemar berlibur ke destinasi beriklim panas, termasuk Indonesia. Bagi mereka, tradisi berjemur (sea bathing) telah lama dipercayai sebagai cara untuk menyembuhkan penyakit, sehingga pantai dengan cuaca hangat menjadi destinasi favorit mereka. Selain itu, mereka juga memberikan perhatian penting pada faktor lingkungan dan bersedia membayar lebih untuk berkontribusi. Mereka cenderung mengadopsi perilaku ramah lingkungan, seperti membeli produk lokal saat bepergian.  

BACA JUGA:   Kemenpar Gelar Sales Mission Charter Flight Belitung di Singapura

Bagi orang Rusia, liburan ke luar negeri menjadi simbol kesuksesan. Mereka rela menabung lama untuk mewujudkannya, dan pengalamannya selama liburan bakal menjadi ajang pamer di media sosial sehingga mereka kerap memilih destinasi dengan paket lengkap dan harga terjangkau. 

Pantai dan wellness tourism menjadi salah satu pilihan bagi wisatawan Russia ketika berlibur, dan mereka lebih memilih membayar via cash. Mereka sangat tidak suka dengan hal yang berbelit-belit. 

Orang Amerika ternyata memiliki lebih sedikit hari libur. Wajar ketika berlibur mereka akan mengunjungi banyak tempat, dan memprioritaskan aktivitas dan pengalaman. Pasar pariwisata AS sangat beragam, mencakup minat terhadap wisata alam alam, sejarah, hiburan, hingga wisata petualangan. Bagi wisatawan asal Amerika, keamanan dan kebersihan menjadi perhatian utama. 

BACA JUGA:   Setelah PeduliLindungi, Kini Muncul PARKIT Untuk Sektor Pariwisata

Wisatawan asal Kanada tersohor sangat loyal, dan ketika merasa nyaman terhadap sebuah destinasi, keinginan untuk kembali bertandang cukup tinggi. Kegiatan ecotourism, medical tourism, culinary, dan pariwisata berkelanjutan menjadi perhatian utama mereka.