UNWTO Luncurkan Panduan Pemulihan Pariwisata

Monday, 18 May 20 Herry Drajat

UNWTO memperkirakan kedatangan wisatawan internasional kan menurun 60-80% pada tahun 2020. Hal ini dapat mengakibatkan hilangnya pendapatan dari sektor pariwisata antara US$910 miliar hingga US$1,2 triliun, serta menjadikan 100-120 juta pekerja di sektor ini berisiko.

Untuk itu, UNWTO telah merilis Paket Bantuan Teknis Pemulihan Pariwisata sebagai panduan negara-negara anggota dalam menghadapi krisis akibat COVID-19. Panduan tersebut terdiri tiga pilar utama, yakni pemulihan ekonomi, pemasaran dan promosi, serta penguatan kelembagaan dan membangun ketahanan.

BACA JUGA:   Kerja Sama Epson Indonesia dan Yayasan WWF Indonesia Untuk Tingkatkan Kesadaran Dampak Konservasi di Alor 

Zurab Pololikashvili, Sekretaris Jenderal UNWTO, mengatakan, “Kita harus mendukung sektor pariwisata dengan tindakan nyata sambil mempersiapkan industri pariwisata pulih dan menjadi lebih kuat serta lebih berkelanjutan. Rencana dan program pemulihan untuk pariwisata akan diterjemahkan ke dalam pekerjaan dan pertumbuhan ekonomi, tidak hanya di dalam pariwisata itu sendiri, tetapi pada seluruh masyarakat. Paket dukungan ini akan membantu pemerintah dan bisnis mengimplementasikan rekomendasi yang kami buat untuk pemulihan.”

BACA JUGA:   Tiket.com Galang Dana Untuk Pekerja Wisata

Paket Bantuan Teknis Pemulihan Pariwisata COVID-19 berisi panduan kebijakan dan tindakan yang akan dilaksanakan untuk merangsang pemulihan ekonomi sektor pariwisata. Pemulihan pariwisata harus dilaksanakan bersamaan dengan langkah-langkah prioritas lain yang dilaksanakan masing-masing negara.

Dalam hal pemasaran dan promosi, UNWTO siap memberikan bantuan teknis untuk mengidentifikasi pasar yang dapat membantu mempercepat pemulihan, menangani diversifikasi produk, dan merumuskan strategi pemasaran dan kegiatan promosi.

BACA JUGA:   Adonta Education Tawarkan Perjalanan Wisata plus Akademis

Sementara pilar penguatan kelembagaan dan pembangunan ketahanan dilakukan terutama untuk meningkatkan kemitraan antara publik-swasta serta mempromosikan upaya kolaboratif untuk pemulihan pariwisata serta meningkatkan keterampilan dalam manajemen dan pemulihan krisis.