Mutu SDM Pariwisata di ASEAN Perlu Ditingkatkan

Sunday, 14 July 19 Bayu Hari

Melalui ASEAN Plus Three Tourism Training and Education Network (APTTTEN), mutu SDM pariwisata akan dikembangkan guna meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

Staf Ahli Bidang Ekonomi dan Kawasan Pariwisata Kementerian Pariwisata (Kemenpar) Anang Sutono saat The 50th ASEAN National Tourism Organizations (NTOs) Meeting di Kamboja, Jumat (12/7/2019) mengatakan, APTTTEN sebagai pengembangan dari project sebelumnya yang pernah ada pada 2010 berjudul ATTEN.

Setelah jejaring pendidikan antar Intra-ASEAN terbentuk, Indonesia akan menginisiasi The 1st APTTTEN  Forum yang akan melibatkan pemerintah, pembuat kebijakan, tourism education leaders, tourism professionals, dan institusi lainnya untuk membahas peningkatan kualitas pendidikan di bidang pariwisata.

BACA JUGA:   Menparekraf Yakin Program Work From Bali Dapat Pulihkan Perekonomian

“Hal ini tentu akan menguntungkan Indonesia sebagai tuan rumah. Terlebih saat ini SDM pariwisata kita harus berdaya saing global,” ujar Anang.

Dalam rangka pengembangan produk dalam kerja sama ASEAN Plus Three (China, Jepang, dan Korea), Indonesia akan menyelenggarakan workshop bertema “On Tourism Village Community Service and Product Enhancement To Attract Youth Travelers In Millenial Era”.

BACA JUGA:   Promosi Pariwisata Indonesia di Piala Dunia Wanita 2019

Rencananya workshop tersebut akan diselenggarakan pada 10-12 September 2019 di Yogyakarta, Indonesia.

Workshop ini bertujuan untuk menarik minat para wisatawan milenial untuk mengeksplorasi desa wisata serta berbagi pengetahuan dan informasi budaya,” kata Anang.

Sementara itu, pada 2018 wisman yang berkunjung ke negara ASEAN mencapai 135.311.759 wisman. Jumlah ini mengalami kenaikan sebesar 7,6 persen dari tahun sebelumnya yang berjumlah 125.720.989 wisman.

BACA JUGA:   Kemenpar Bangun MoU dengan 11 Co-Branding Partners

Sedangkan pada periode Januari-Mei 2019, Indonesia tercatat mendapat kunjungan wisman mencapai 6.371.203 orang, dengan pertumbuhan sebesar 2,7 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya.