Pandemi COVID-19 memberikan dampak besar terhadap industri pariwisata dunia, termasuk Indonesia. Hal ini juga terjadi pada daerah Mataram, Nusa Tenggara Barat, yang mengalami penurunan bisnis pariwisata selama tahun 2020.
Vidi Partisan Yuris Gamanjaya, Kepala Bidang Destinasi dan Pemasaran Pariwisata dari Dinas Pariwisata Kota Mataram, mengatakan, jumlah kunjungan wisata ke daerahnya merosot hingga 70 persen. Padahal, pariwisata menjadi salah satu sektor yang diandalkan di kota Mataram dan sekitarnya.
“Kunjungan wisata terbesar ke Mataram itu dari luar negeri, sedangkan selama pandemi banyak pintu pariwisata yang ditutup. Makanya, saat ini, wisatawan yang datang ke Mataram masih minim,” jelas Vidi.
Kendati demikian, pada kuartal pertama tahun 2021 ini pariwisata kota Mataram sudah mengalami sedikit peningkatan dari tahun sebelumnya. Vidi mengungkapkan, saat ini pariwisata di daerahnya sudah naik 10 persen dari tahun 2020.
“Kalau tahun lalu turun 70 persen, di awal tahun ini berkurang jadi turun 60 persen dari biasanya. Alhamdulillah, sudah ada peningkatan sedikit untuk pariwisata di sini,” dia menambahkan.
Meningkatnya bisnis pariwisata di Mataram karena banyak permintaan dari pemerintah pusat untuk menggelar kegiatan di kota Mataram, mulai dari pertemuan, sosialisasi, hingga acara berskala nasional.
“Jadi, bisa kami simpulkan bahwa secara nasional, daerah kami menjadi tempat paling aman dari COVID-19. Memang, sudah banyak arahan dari pemerintah pusat untuk menggelar acara di sini,” ucapnya lagi.
“Pandemi ini memberikan waktu buat kami untuk berbenah diri dari segala aspek dan bidang. Jadi, di saat semua sudah berlalu, kami bisa lebih baik lagi dalam menghadapi wisatawan yang datang ke NTB,” ujar Vidi.
KOMENTAR
0