Setiap tanggal 1 sampai 10 Muharram, Bengkulu dimeriahkan oleh Festival Tabot yang telah ada sejak tahun 1685. Festival ini awalnya adalah ritual keagamaan yang diadakan untuk mengenang kepahlawanan dan kematian cucu Nabi Muhammad SAW yang meninggal dalam peperangan di Padang Karbala. Dalam perkembangannya, acara ritual ini menjadi sebuah atraksi wisata.
Festival Tabot menjadi daya tarik bukan hanya untuk masyarakat provinsi Bengkulu, tapi juga dari daerah lain, seperti Lampung, Sumatera Barat, bahkan wisatawan dari mancanegara. Pelaksanaan Festival Tabot pada 2018 ini bertepatan dengan tanggal 10-20 September 2018 dan akan dihadiri oleh Arief Yahya, Menteri Pariwisata RI.
Arief Yahya memberikan apresiasi dan dukungan pada Festival Tabot. “Festival Tabot Bengkulu masuk ke dalam 100 Calendar of Event Wonderful Indonesia 2018. Event budaya unggulan Bengkulu ini sepenuhnya mendapat dukungan dari Kementerian Pariwisata,” kata Arief Yahya.
“Perayaan Tabot sudah ada sejak tahun 1685, pertama kali dilaksanakan oleh Syeh Burhanuddin yang dikenal sebagai Imam Senggolo. Event ini selalu dinanti banyak orang, apalagi akan dihadiri pak Menteri langsung, ini akan jadi magnet tersendiri,” ujar Rohidin Mersyah, Plt. Gubernur Bengkulu saat konferensi pers di Kementerian Pariwisata pada 5 September 2018.
Festival Tabot dilaksanakan selama 10 hari oleh masyarakat yang terhimpun dalam Kerukunan Keluarga Tabot Bengkulu. Puncak dari festival ini adalah pada hari ke-10, yaitu prosesi Tabot Tebuang atau pembuangan Tabot. Dalam 10 hari pelaksanaan juga akan digelar pertunjukan seni yang akan diikuti oleh 10 kabupaten-kota yang ada di provinsi Bengkulu.
KOMENTAR
0