Sejak zaman dahulu Banten dikenal memiliki banyak pendekar silat tangguh yang dikenal dengan nama “Jawara”. Senjata yang populer dipakai oleh para jawara adalah golok yang merupakan senjata untuk mempertahankan diri dari serangan musuh dan juga merupakan lambang kehormatan.
Banyak jawara di Banten menjadikan Banten sebagai penghasil golok dengan kualitas tinggi. Banyak daerah di Banten memproduksi golok secara turun-temurun. Masing-masing daerah mempunyai ciri khas tersendiri, misalnya Golok Sulangkar produksi Desa Seuat yang dibuat menggunakan bahan besi pilihan serta gagang dan sarung goloknya menggunakan bahan tanduk kerbau. Untuk membuat sebuah Golok Sulangkar berkualitas tinggi bisa memakan waktu berbulan-bulan.
Daerah lainnya adalah Ciomas, penghasil golok yang dipercaya keramat. Golok Ciomas berukuran panjang, mirip sebuah pedang, yang dalam proses pembuatannya ditempa menggunakan “Palu Sidenok” yang dipercaya keramat oleh masyarakat Ciomas.
Perkumpulan pendekar kota Cilegon yang berada di bawah wadah IPSI (Ikatan Pencak Silat Indonesia) dan HPPB (Himpunan Perguruan Persilatan Banten) pada tanggal 3 hingga 4 Mei 2019 mengadakan Golok Day Festival 2019 di kota Cilegon, Banten. Acara yang merupakan ajang silaturahmi antar-pendekar silat Nusantara ini diikuti oleh peserta sebanyak 3.865 orang.
Deden Sunandra, co-organizer yang juga Ketua DPD Asperapi Banten, mengatakan, “Para peserta itu berasal dari 9 negara, 13 provinsi, dan 32 kabupaten/kota.”
Deden menambahkan, peserta dari mancanegara sebanyak 85 orang, di antaranya dari Prancis, Malaysia, dan Suriname.
Pada Golok Day Festival 2019 edisi kelima ini juga dimeriahkan dengan berbagai program acara, antara lain pameran, Festival Pencak Silat lokal Banten yang dikenal sebagai Patingtung, Festival Pencak Silat Internasional, World Golok Competition yaitu kompetisi keahlian memakai golok, seminar budaya internasional, silaturahmi pendekar nusantara, dan Kirab Pendekar Nusantara yang dimulai dari Masjid Agung menuju kantor wali Kota Cilegon.
“Mudah-mudahan Golok Day Festival ini menjadi event dunia. Ke depannya diharapkan kami bisa melaksanakan banyak konten acara yang pada saat ini masih belum bisa dilaksanakan,” ujar Deden.
KOMENTAR
0