Untuk meningkatkan interaksi dagang serta promosi pariwisata, Indonesia Bagian Timur (IBT) Center bekerja sama dengan Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi melalui Direktorat Jenderal Pembangunan Kawasan Pedesaan menyelenggarakan pameran IBT Expo pada 21-27 November di Hotel Garden Palace, Surabaya.
Djaja Santoso, Ketua Penyelenggara IBT Expo, mengatakan, acara ini diikuti perwakilan dari 11 provinsi dan 151 kabupaten/kota daerah tertinggal, serta kawasan transmigrasi Indonesia bagian timur, antara lain NTT, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Gorontalo, Sulawesi Barat, Maluku, Maluku Utara, Papua, dan Papua Barat. Mereka menampilkan produk unggulan masing-masing.
Djaja mengatakan, kawasan Indonesia bagian timur merupakan aset negara, baik dari sisi letak geografis maupun sumber daya alamnya. Tujuan diadakannya pameran ini adalah untuk meningkatkan perhatian terhadap daerah-daerah di wilayah timur Indonesia, terutama sumber daya manusianya.
Pameran ini menghadirkan 60 stan, yang antara lain menampilkan festival kopi, demo pembuatan tenun, demo memasak, karya kerajinan, tenun, dan batik nusantara. Selain itu, pada acara ini juga ada forum bisnis, seminar, talk show, dan kontes pemilihan duta putra-putri IBT dan lomba fotografi IBT.
“Event ini akan menjadi agenda tahunan yang memberikan kesempatan untuk promosi pariwisata maupun terjadinya transaksi perdagangan berupa komoditas pertanian, perikanan, kelautan, pertambangan, dan komoditas kreatif,” ujar Djaja.
Johozua M. Yoltuwu, Dirjen Kementerian Pembangunan Kawasan Pedesaan, mengatakan, pemerintah telah mengucurkan dana desa Rp1 miliar untuk mengembangkan sumber daya lokal, termasuk untuk pendampingan tenaga ahli dan pemberdayaan teknologi tepat guna. Oleh karena itu, pemerintah bersama IBT Center melalui pameran ini menargetkan 5.000 pengunjung dapat langsung melakukan komunikasi dengan para investor soal pengembangan desa.
Penulis: Jefri Yulianto
KOMENTAR
0