DPD Asita (Asosiasi Biro Perjalanan dan Pariwisata Indonesia) NTT kembali akan menyelenggarakan Komodo Travel Mart pada 18-21 Oktober 2017. Acara yang berlangsung di hotel Swiss Belinn Kristal Kupang tersebut akan dihadiri buyer dari 16 negara. Komodo Travel Mart 2017 akan menawarkan destinasi-destinasi terbaik di NTT kepada para buyer, antara lain Kelimutu, Labuan Bajo, dan Pulau Komodo.
“Ini merupakan ajang pertemuan pelaku bisnis di bidang pariwisata. Kami sebagai tuan rumah di Kota Kupang akan melibatkan pelaku bisnis dari seluruh NTT,” kata Abed Frans, Ketua DPD ASITA NTT.
Pada Komodo Travel Mart 2017 akan ada dua program utama, yakni travel mart dan post-tour. Untuk program post-tour akan diadakan pada 20-21 Oktober 2017 dengan tujuan ke Labuan Bajo dan lima destinasi lain, yakni Atambua, Soe, Kupang, Ende, dan Lembata.
“Intinya kami mengangkat enam destinasi unggulan,” kata Abed.
Labuan Bajo tetap menjadi fokus utama promosi. Setelah itu, danau tiga warna Kelimutu di Kabupaten Ende, serta Lembata yang merupakan “the next Labuan Bajo” juga ikut didatangi.
“Kemudian Atambua yang menjadi pusat kegiatan cross border dari Kementerian Pariwisata, dan dua destinasi terakhir adalah Kota Kupang dan Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS),” ujar Abed.
Esthy Reko Astuti, Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara Kementerian Pariwisata, mengatakan, hingga awal Oktober, sudah ada 200 buyer yang mengonfirmasi keikutsertaannya di Komodo Travel Mart 2017.
“Dari data yang sudah masuk, para buyer ini datang dari 16 negara di Amerika Selatan dan Karibia, serta dari 20 provinsi di Indonesia. Dari NTT sendiri akan hadir 50 seller yang mempromosikan dan menjual produk-produk pariwisata NTT,” kata Esthy.
Hendri Karnoza, Kepala Bidang Promosi Perjalanan Insentif, menambahkan, pihaknya yakin bahwa penyelenggaraan KTM kali ini akan mencapai target melebihi tahun lalu. Alasan utamanya adalah karena buyer asing yang datang sudah lebih dari 10 negara.
“Belum lagi yang dari dalam negeri. Kedua, sasaran destinasi wisata yang akan diperkenalkan lebih beragam,” ujar Hendri.
Wahyudi, General Manager PT Angkasa Pura I Bandara El Tari Kupang, juga tidak ketinggalan untuk berpartisipasi. Pada Komodo Travel Mart 2017, pihaknya akan mengadakan focus group discussion (FGD).
“Intinya, anggota forum akan berdiskusi terkait dengan peningkatan pariwisata, khususnya di NTT,” kata Wahyudi.
Selain FGD, Angkasa Pura I juga akan menggelar pelatihan sumber daya manusia pariwisata guna mendukung pengembangan pariwisata NTT yang berkelanjutan.
Menteri Pariwisata Arief Yahya meyakini penyelenggaraan Komodo Travel Mart ini berpengaruh positif terhadap peningkatan jumlah wisatawan ke daerah itu. “Ini upaya konkret Pemda NTT. Saya yakin, jika daerah-daerah wisata di NTT bisa dikembangkan dengan baik, maka NTT bisa menjadi tempat tujuan wisata pilihan masyarakat Indonesia maupun dunia. Kita punya Komodo, danau tiga warna Kelimutu, Pasola, kampung adat di Sumba maupun di Ngada, tempat diving di Alor dan Riung, serta Labuan Bajo. Itu merupakan daerah-daerah yang memberikan kenyamanan dalam berwisata,” kata Arief Yahya.
Frans Lebu Raya, Gubernur NTT, juga telah bertekad menjadikan NTT sebagai provinsi pariwisata yang tidak kalah hebat dengan provinsi-provinsi lain di Indonesia.
Angka kunjungan wisatawan ke Nusa Tenggara Timur terus meningkat setiap tahunnya. Pada 2016, jumlah wisatawan ke NTT mencapai 882.395 orang, dengan rincian 769.962 wisatawan nusantara dan 112.433 wisatawan mancanegara. Ini meningkat lebih dari 40 persen jika dibandingkan dengan tahun 2015.
KOMENTAR
0