Nilai transaksi belanja online atau e-commerce di seluruh dunia yang mencapai US$1.058 triliun atau Rp13.754 triliun (US$1 = Rp13.000) pada 2012 membuktikan bahwa industri e-commerce akan terus meningkat. Bahkan, pada tahun 2015, total transaksi e-commerce dunia mencapai US$1.771 triliun (Rp23.020 triliun) dan diperkirakan meningkat menjadi US$2.053 triliun (Rp26.689 triliun) pada 2016.
Industri e-commerce juga tumbuh signifikan di Indonesia. Menurut data Bank Indonesia, pada 2014, nilai transaksi industri e-commerce di Indonesia mencapai US$2,6 miliar atau sekitar Rp34,9 triliun. Diharapkan, transaksi e-commerce tersebut akan terus tumbuh secara signifikan hingga mencapai US$130 miliar (Rp1.690 triliun) pada tahun 2020.
Di tengah euforia tersebut, Indonesia akan menyelenggarakan acara e-commerce terbesar pertama bernama IESE (Indonesia E-Commerce Summit & Expo) pada 27-29 April 2016 di Indonesia Convention Exhibition (ICE). Acara ini akan dihadiri berbagai pemangku kepentingan industri e-commerce. Selama tiga hari, akan diselenggarakan summit dan workshop yang menghadirkan 72 pembicara lokal dan internasional.
“IESE 2016 akan menjadi ajang yang tepat bagi para pemain industri e-commerce Indonesia untuk meningkatkan bisnis mereka. Hadirnya tokoh penting industri e-commerce dunia menjadi daya tarik bagi IESE 2016,” kata Michael Bayu, Associate Director Dyandra Promosindo selaku pelaksana acara ini.
IESE 2016 mengangkat tema “The New Digital Energy of Asia“. Untuk event perdana ini, Dyandra Promosindo memasang target 5.000 pengunjung akan memenuhi area seluas 4.860 meter persegi dan 1.380 meter persegi di Cendana Hall serta Exhibition Hall ICE, Serpong. Sebanyak 150 ekshibitor akan memenuhi pameran yang diprakarsai Asosiasi E-Commerce Indonesia (iDEA) bersama Dyandra Promosindo, serta didukung oleh Kementerian Perdagangan, Kementerian Komunikasi dan Informatika, serta Badan Ekonomi Kreatif.
“Diharapkan melalui acara ini dapat menjadi tindak lanjut program pemerintah di bidang teknologi dan ekonomi digital yang telah menjadi salah satu prioritas pembangunan, khususnya perihal program lahirnya 1.000 technopreneur di tahun 2020,” ujar Daniel Tumiwa, Ketua Umum iDEA.
Penulis: Mikhail
KOMENTAR
0