Bulan Maret menjadi hari spesial bagi umat Hindu dengan adanya perayaan Hari Raya Nyepi atau Tahun Baru Saka. Di Bali, Hari Raya Nyepi dianggap sebagai acara budaya dan agama yang ditandai dengan hari hening setiap satu tahun sekali.
Nyepi menjadi salah satu tradisi paling unik di Pulau Dewata karena tidak ada kegiatan selama 24 jam. Aturan ini ditegakkan oleh hukum adat masyarakat setempat sehingga mengharuskan umatnya untuk beristirahat dan menikmati keheningan.
Selama Nyepi berlangsung, seluruh kegiatan bisnis di Bali akan dihentikan sementara sebagai rasa toleransi umat beragama. Bahkan, transportasi tidak diizinkan jalan kecuali untuk layanan darurat. Bandara di Bali pun akan ditutup sementara selama 24 jam.
Hari hening ini dilakukan selama Nyepi berlangsung, yang jatuh pada 25 Maret hingga 26 Maret 2020. Seluruh masyarakat Bali akan mendedikasikan waktunya seharian penuh untuk meditasi, puasa, introspeksi diri, dan pembersihan spiritual.
Ketaatan hari libur umat Hindu ini memberikan manfaat untuk menyucikan diri bagi setiap umat yang merayakan. Nyepi juga menjadi hari istirahat bagi Bali dari aktivitas manusia yang sudah dilakukan selama 364 hari. Masyarakat Bali dapat beristirahat dengan tenang dan kembali mengisi ulang energinya untuk tahun yang akan datang.
Bagi umat Hindu dari luar Bali dapat merayakan Hari Nyepi bersama-sama di Pulau Dewata. Datang sebelum hari Nyepi tiba, untuk merasakan ketenangan dan kedamaian saat hari tersebut tiba. Hidup tanpa gangguan, ditemani langit biru khas Pulau Dewata, membuat seluruh pikiran, jiwa, dan raga seseorang dapat beristirahat dengan tenang.
Bulan Maret menjadi hari spesial bagi umat Hindu dengan adanya perayaan Hari Raya Nyepi atau Tahun Baru Saka. Di Bali, Hari Raya Nyepi dianggap sebagai acara budaya dan agama yang ditandai dengan hari hening setiap satu tahun sekali.
Nyepi menjadi salah satu tradisi paling unik di Pulau Dewata karena tidak ada kegiatan selama 24 jam. Aturan ini ditegakkan oleh hukum adat masyarakat setempat sehingga mengharuskan umatnya untuk beristirahat dan menikmati keheningan.
Selama Nyepi berlangsung, seluruh kegiatan bisnis di Bali akan dihentikan sementara sebagai rasa toleransi umat beragama. Bahkan, transportasi tidak diizinkan jalan kecuali untuk layanan darurat. Bandara di Bali pun akan ditutup sementara selama 24 jam.
Hari hening ini dilakukan selama Nyepi berlangsung, yang jatuh pada 25 Maret hingga 26 Maret 2020. Seluruh masyarakat Bali akan mendedikasikan waktunya seharian penuh untuk meditasi, puasa, introspeksi diri, dan pembersihan spiritual.
Ketaatan hari libur umat Hindu ini memberikan manfaat untuk menyucikan diri bagi setiap umat yang merayakan. Nyepi juga menjadi hari istirahat bagi Bali dari aktivitas manusia yang sudah dilakukan selama 364 hari. Masyarakat Bali dapat beristirahat dengan tenang dan kembali mengisi ulang energinya untuk tahun yang akan datang.
Bagi umat Hindu dari luar Bali dapat merayakan Hari Nyepi bersama-sama di Pulau Dewata. Datang sebelum hari Nyepi tiba, untuk merasakan ketenangan dan kedamaian saat hari tersebut tiba. Hidup tanpa gangguan, ditemani langit biru khas Pulau Dewata, membuat seluruh pikiran, jiwa, dan raga seseorang dapat beristirahat dengan tenang.
KOMENTAR
0