Akibat pandemi COVID-19, tingkat hunian kamar hotel (ADR) di wilayah Asia Pasifik pada kuartal pertama tahun 2020 turun 42,1 persen. Penurunan juga dirasakan oleh industri perhotelan di Cina, Hong Kong, dan Taiwan. Di Cina sendiri tingkat hunian turun hingga 7 persen pada Februari 2020. Penurunan ini adalah yang pertama kali terjadi dan berdampak pada semua kelas hotel dengan penurunan tertinggi pada kelas menengah dan kelas di bawahnya.
Govinda Singh, Executive Director and Head of Hotels & Leisure Valuation & Advisory Services Asia, mengatakan, “Adanya pembatasan perjalanan, lock down, dan penutupan perbatasan oleh pemerintah di seluruh dunia untuk menghadapi wabah COVID-19 mengakibatkan hotel-hotel di seluruh Asia Pasifik memiliki kinerja yang buruk di Q1 2020.”
Sementara di Indonesia, menurut Ferry Salanto, Kepala Riset Colliers International Indonesia, sebelum pandemi terjadi, hotel di beberapa kota utama di Indonesia belum menunjukkan kinerja yang baik.
“Kami tidak terkejut melihat penurunan tajam pada AOR dan ADR selama Q1 2020,” ungkapnya.
Ferry menambahkan, untuk mengantisipasi situasi ini, pelaku bisnis perhotelan telah mengambil beberapa langkah pencegahan, di antaranya adalah menghentikan operasi atau hanya mengoperasikan beberapa lantai dan menawarkan kamar tanpa sarapan.
“Kami melihat kondisi ini akan berlangsung pada bulan-bulan berikutnya sampai wabah dapat ditanggulangi,” tambah Ferry.
Di sisi lain, Singh mengharapkan kebijakan dan paket stimulus yang tepat dari pemerintah serta fundamental ekonomi yang kuat agar tercipta landasan yang kuat untuk menghadapi dampak krisis dalam jangka pendek, serta menempatkan industri perhotelan pada posisi yang kuat ketika pemulihan akhirnya terjadi.
Melihat tidak ada kepastian kapan pandemi COVID-19 akan berakhir dan kapan industri perhotelan di Asia-Pasifik akan pulih, Colliers merekomendasikan para pelaku bisnis perhotelan meluangkan waktu meninjau ulang strategi bisnis mereka serta memosisikan diri mereka saat bisnis ini kembali bergairah. Manajemen hotel harus mengadopsi pendekatan komunikasi yang proaktif untuk menjaga kepercayaan di antara para pemangku kepentingan sehingga hotel mereka kembali dipercaya oleh pelanggan lama.
Selanjutnya karena industri perhotelan membutuhkan waktu yang lama untuk pulih, Colliers tidak menganjurkan hotel untuk menurunkan tarif kamar karena kebijakan tersebut tidak serta-merta akan mendorong peningkatan okupansi. Sebaiknya hotel mengambil pendekatan yang lebih bijaksana untuk mengembangkan strategi penetapan harga.
KOMENTAR
0