Sunmei Hotels Group menyelenggarakan China Hotel Overseas Investment Conference di Mövenpick by Accor Qingdao Sunmei, 26 November 2024. Pada acara ini, Sunmei Hotels Group mengumumkan pembentukan divisi bisnis internasional, yaitu Sunmei Group International (SGI), serta meluncurkan tiga merek untuk pasar luar negeri: SHANKEE, PENRO, dan LANOU.
Hal tersebut mengawali babak baru dalam ekspansi Sunmei Hotels Group di pasar internasional. Sejumlah tamu undangan turut menghadiri ajang ini, termasuk Budi Hansyah, Atase Perdagangan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Beijing; Evita SANDA, Direktur Indonesia Investment Promotion Center (IIPC) Beijing, serta perwakilan Chamber of International Commerce Kazakhstan.
Setelah membentuk divisi bisnis internasional, SGI akan menyasar Indonesia sebagai pasar utama. Menurut Ma Yingyao, Chairman & CEO Sunmei Hotels Group, industri perhotelan merupakan sektor yang ideal untuk globalisasi. Indonesia, salah satu perekonomian yang paling dinamis di Asia Tenggara, memiliki potensi pertumbuhan sektor pariwisata yang menarik, didukung bonus demografi, insentif kebijakan, serta iklim investasi yang kondusif.
World Travel & Tourism Council memprediksi, tingkat belanja wisatawan asing di Indonesia akan mencapai US$19,1 miliar pada 2024, mengalami kenaikan tahunan sebesar 12,3%. Mordor Intelligence juga memproyeksikan nilai pasar real estat perhotelan di Indonesia segera mencapai US$1,84 miliar pada 2024 dengan tingkat pertumbuhan tahunan majemuk sebesar 12,07% pada periode 2024-2029.
Zhang Gang, SVP Sunmei Hotels Group dan CEO Sunmei Group International, menjelaskan, Sunmei Group International akan berfokus di lima kota utama di Indonesia: Jakarta, Surabaya, Bandung, Bali, dan Yogyakarta. Industri perhotelan di Indonesia didominasi oleh segmen indekos (homestay) dan apartemen, sedangkan segmen hotel terjangkau (budget hotel) dan hotel menengah menawarkan tarif murah. Tren ini mencerminkan potensi pertumbuhan bagi jaringan hotel. SGI pun mempelajari peluang merger & akuisisi, serta kerja sama pengembangan merek di pasar luar negeri selain model operasional yang biasa, seperti pengelolaan langsung dan waralaba (franchising).
Saat ini, Sunmei Group International telah mendirikan kantor dan tim pengembangan bisnis di Indonesia. Kantor tersebut akan berfungsi sebagai pusat ekspansi SGI di pasar Asia Tenggara. Sejumlah merek seperti SHANKEE dan LANOU bahkan telah resmi bekerja sama dan meluncurkan lebih dari 20 proyek di delapan negara, termasuk Indonesia, Thailand, dan Filipina.
Berpengalaman selama lebih dari satu dekade dalam kegiatan operasional yang memanfaatkan teknologi digital dan pintar, SGI secara strategis menguasai empat kompetensi inti: “platform pemasaran pintar, pemilihan dan pengembangan lokasi dengan teknologi pintar, renovasi modular, serta kegiatan operasional pintar”.
Dari sisi operasional, SGI mendukung hotel-hotel di luar negeri sehingga mencatat guest contribution rate sebesar 57,63% lewat platform reservasi langsung “Xinlimei” bagi anggota-anggota hotel. SGI juga memanfaatkan big data dan AI untuk menyasar lokasi strategis secara akurat, mempersingkat waktu konstruksi proyek dengan renovasi modular, serta meningkatkan efisiensi dan kualitas layanan lewat kegiatan operasional pintar.
Bagi pengguna, Sunmei Hotels Group menyediakan proses check-in yang mudah, smart space, dan pengalaman pintar, serta menggunakan fitur room automation dan smart robot yang menghadirkan pengalaman akomodasi pintar generasi baru di seluruh dunia.
Ma Yingyao, Chairman & CEO SGI, mengatakan, “Kami berkomitmen membuka 100 hotel, serta membukukan nilai pendapatan yang dua kali lebih besar dari pendapatan di pasar Tiongkok, mengelola 1.000 hotel terbaik dan bermutu tinggi yang tersebar di 30 negara, serta membangun citra internasional merek asal Tiongkok.”
SGI akan terus menawarkan model operasional pintar dan konsep layanan inovatif agar konsumen Indonesia memperoleh pengalaman menginap dengan mutu lebih tinggi, kenyamanan, serta layanan personal. Hal tersebut turut meningkatkan standar layanan perhotelan dan menggerakkan pertumbuhan sektor pariwisata lokal.
KOMENTAR
0