Angela Tanoesoedibjo Buka Perhelatan UN Tourism Conference on Women Empowerment in Tourism in Asia and the Pacific

Friday, 03 May 24 Harry
wamenparekraf Angela UN Tourism Conference on Women Empowerment in Tourism in Asia and the Pacific

The 2nd UN Tourism Conference on Women Empowerment in Tourism in Asia and the Pacific resmi dibuka pada 2 Mei 2024 di Bali International Convention Center (BICC) Bali.

Harry Hwang, Regional Director Asia Pasifik UN Tourism, mengatakan, “Terima kasih Wamenparekraf dan Kemenparekraf atas semua dukungan kegiatan dan program pariwisata dan ekonomi kreatif Anda. Khususnya atas dukungan dan komitmennya dalam memberdayakan perempuan melalui pariwisata.”

Dalam sambutannya, Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Angela Tanoesoedibjo bercerita mengenai jasa Raden Ajeng Kartini dalam memperjuangkan emansipasi wanita.

“Ada satu kutipan terkenal Ibu Kartini yang ingin saya bagikan kepada Anda di sini. Beliau berkata dalam bahasa Indonesia, ‘Sampai kapan pun kemajuan perempuan itu menjadi faktor penting dalam peradaban bangsa’,” kata Angela.

Menurut Angela, pemberdayaan perempuan bukan sekadar soal pencapaian kesetaraan dan hak asasi manusia, tapi juga menghasilkan manfaat ekonomi, sosial, dan lingkungan. Penelitian dari International Monetary Fund (IMF) menunjukkan bahwa dengan mempersempit kesenjangan umum di pasar tenaga kerja, dapat meningkatkan PDB di negara-negara pasar negara berkembang sebesar 8 persen.

BACA JUGA:   KASKUS dan Dyandra Promosindo Terima Penghargaan The Most Experiential Brand Activation Award 2017

Sementara itu, keuntungan yang diperoleh dari pengurangan kesenjangan gender hasilnya akan lebih besar lagi, yaitu akan meningkatkan PDB di negara-negara tersebut rata-rata sebesar 23 persen.

“Penelitian pun menunjukkan bahwa dengan memberdayakan perempuan, maka sama dengan solusi iklim yang lebih baik dengan peran penting mereka dalam mengelola, melestarikan, dan memanfaatkan sumber daya alam. Hal ini juga mengurangi tingkat kemiskinan, mengurangi kerawanan pangan, dan meningkatkan kesejahteraan keluarga untuk komunitas yang lebih aman dan sehat, dan tentunya, negara,” kata Angela.

Angela menyampaikan bahwa Indonesia berada di peringkat 87 dalam kesenjangan gender global, dan menurut riset Global Gender Gap tahun 2022, Indonesia baru mencapai 69,7 persen kesetaraan gender. Angka ini masih diperlukan naik sebagai upaya untuk menuju kesetaraan gender, salah satunya dengan meningkatkan partisipasi perempuan dan pemberdayaan perempuan di sektor pariwisata.

BACA JUGA:   Mengakses Twitter Selama Penerbangan Di AirAsia

“Pariwisata disebut sebagai salah satu jawaban atas kesenjangan ketidaksetaraan gender. Karena banyaknya peluang yang diberikan, yang memberikan kesempatan bagi perempuan untuk berpartisipasi di sektor tersebut. Dan di banyak belahan dunia, termasuk Indonesia, perempuan mengambil porsi besar pada tenaga kerja pariwisata dan wirausaha, bahkan di bidang pendidikan,” kata Angela.

Sementara itu, perempuan sangat berperan dalam UMKM Indonesia. Sektor UMKM Indonesia menyumbang 97 persen lapangan kerja dan berkontribusi terhadap 61 persen PDB Indonesia. Dan 64 persen perempuan adalah pemilik UMKM.

BACA JUGA:   Sandiaga Uno Akui Belum Ada Penerbangan Internasional Langsung ke Bali

“Namun sayangnya, sebagian besar dari mereka masih belum bisa meningkatkan skala usahanya dan bertahan pada usaha tingkat mikro,” kata Angela.

Angela berharap 2nd UN Tourism Conference on Women Empowerment in Tourism menjadi momentum untuk memperkuat peran perempuan dan kesetaraan gender di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif (parekraf).

“Saya percaya, pengurangan kesenjangan gender hanya bisa terjadi jika kita memiliki advokasi di tingkat tertinggi, dan ada upaya yang sungguh-sungguh untuk mewujudkannya, karena kisah Ibu Kartini mengajarkan kepada kita bahwa isu ketidaksetaraan gender berakar kuat dari struktur sosial dan kekuasaan,” kata Angela.